Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Madu Dapat Menjadi Buruk? Yang Harus Anda Ketahui

Madu yaitu salah satu suplemen tertua yang dikonsumsi manusia, dengan catatan penggunaan sejauh 5.500 SM. Juga dikabarkan mempunyai properti khusus yang tahan lama.
Banyak orang telah mendengar perihal guci-guci madu yang digali di makam-makam Mesir kuno, masih enak dimakan sebagai hari saat mereka dimeteraikan.
Kisah-kisah ini telah menciptakan banyak orang percaya bahwa madu tidak pernah menjadi buruk.
Tetapi apakah itu benar?
Artikel ini menyidik mengapa madu sanggup bertahan lama, dan apa yang sanggup menyebabkannya menjadi buruk.

Apa itu madu?

Madu yaitu salah satu suplemen tertua yang dikonsumsi insan  Apakah Madu Bisa menjadi Buruk? Yang Harus Anda Ketahui
Madu yaitu substansi alami yang manis yang diproduksi oleh lebah dari nektar atau sekresi tanaman.
Lebah menghisap nektar bunga, mencampurnya dengan air liur dan enzim dan menyimpannya dalam karung madu. Kemudian mereka meninggalkannya di sarang untuk masak dan dipakai sebagai makanan.
Karena komposisi madu tergantung pada spesies lebah serta tumbuhan dan bunga yang mereka gunakan, sanggup bervariasi secara signifikan dalam rasa dan warna, dari yang terperinci dan tidak berwarna sampai kuning gelap.
Madu terdiri dari sekitar 80% gula dan tidak lebih dari 18% air. Jumlah yang sempurna ditentukan oleh spesies lebah, tanaman, cuaca dan kelembaban serta pengolahan.
Ini juga mengandung asam organik ibarat asam glukonat, yang bertanggung jawab untuk rasa asam yang khas. Selain itu, serbuk sari yang ditemukan dalam madu tanpa filter mengandung jumlah protein, enzim, asam amino dan vitamin yang sangat kecil.
Nutrisi, satu-satunya gizi yang signifikan dalam madu yaitu gula, dengan 17,2 gram dan 65 kalori per sendok makan (21 gram).
Ada juga jejak-jejak mineral, ibarat kalium, khususnya dalam varietas yang lebih gelap, meskipun jumlahnya terlalu kecil untuk menjadi nutrisi yang relevan.
RINGKASANMadu yaitu masakan yang diproduksi oleh lebah dari nektar tanaman. Ini tinggi gula dan mengandung sejumlah kecil zat lain ibarat asam organik, potasium, protein, enzim dan vitamin.

Mengapa Madu Bisa Tahan Lama

Madu mempunyai beberapa sifat khusus yang membantu bertahan lama, termasuk gula tinggi dan kadar air rendah, sifat asam dan enzim antimikroba yang dihasilkan oleh lebah.

Ini Sangat Tinggi Gula dan Rendah Kelembaban

Madu terdiri dari sekitar 80% gula , yang sanggup menghambat pertumbuhan banyak jenis mikroba ibarat kuman dan jamur.
Kandungan gula yang tinggi berarti tekanan osmotik pada madu sangat tinggi. Ini menjadikan air mengalir keluar dari sel-sel mikroba, menghentikan pertumbuhan dan reproduksi mereka.
Selain itu, meskipun mengandung sekitar 17-18% air, acara air dalam madu sangat rendah.
Ini berarti bahwa gula berinteraksi dengan molekul air sehingga mereka tidak sanggup dipakai oleh mikroorganisme dan tidak ada fermentasi atau kerusakan madu sanggup terjadi.
Selain itu, lantaran madu cukup padat, oksigen tidak sanggup dengan gampang larut ke dalamnya. Ini, sekali lagi, mencegah banyak jenis mikroba dari tumbuh atau bereproduksi.

Itu Asam

PH madu berkisar 3,4 sampai 6,1, dengan rata-rata pH 3,9, yang cukup asam. Alasan utama untuk ini yaitu adanya asam glukonat, yang diproduksi selama nektar matang.
Awalnya, diduga bahwa lingkungan asam madu bertanggung jawab untuk mencegah pertumbuhan mikroba. Namun, studi membandingkan varietas dengan nilai pH yang lebih rendah dan lebih tinggi tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam acara antimikroba.
Meskipun demikian, untuk kuman tertentu seperti C. diphtheriae, E.coli, Streptococcus dan Salmonella , lingkungan yang asam tentu saja bermusuhan dan menghambat pertumbuhan.
Bahkan, madu sangat efektif dalam membunuh beberapa jenis kuman yang bahkan dipakai pada luka bakar dan nanah untuk mencegah dan mengobati infeksi.

Lebah Memiliki Enzim Khusus Yang Menekan Pertumbuhan Bakteri

Selama produksi madu, lebah mengeluarkan enzim yang disebut glukosa oksidase ke dalam nektar untuk membantu menjaga madu.
Ketika madu matang, oksidasi glukosa mengubah gula menjadi asam glukonat dan juga menghasilkan senyawa yang disebut hidrogen peroksida.
Peroksida hidrogen ini dianggap berkontribusi terhadap sifat antibakteri madu dan membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
Selain itu, madu telah ditemukan mengandung aneka macam senyawa lain ibarat polifenol, flavonoid, methylglyoxal, peptida lebah dan biro antibakteri lainnya, yang juga sanggup menambah kualitas antimikrobanya.
RINGKASANMadu mempunyai gula tinggi dan kadar air rendah. Ini bersifat asam dan mengandung zat antibakteri hidrogen peroksida. Ketiga fitur ini yaitu apa yang memungkinkan madu yang disimpan dengan baik untuk disimpan begitu lama.

Kapan Madu Menjadi Buruk?

Meskipun sifat antimikroba madu, itu sanggup pergi atau menjadikan penyakit dalam keadaan tertentu. Ini termasuk kontaminasi, pemalsuan, penyimpanan yang salah dan degradasi dari waktu ke waktu.

Ini Mungkin Terkontaminasi

Mikroba yang secara alami ada dalam madu termasuk bakteri, ragi dan jamur . Ini sanggup berasal dari serbuk sari, susukan pencernaan lebah, debu, udara, kotoran dan bunga.
Karena sifat antimikroba madu, organisme ini biasanya hanya ditemukan dalam jumlah yang sangat kecil dan tidak sanggup berkembang biak, yang berarti mereka seharusnya tidak menjadi problem kesehatan.
Namun, spora dari neurotoxin C. botulinum ditemukan pada 5–15% sampel madu dalam jumlah yang sangat kecil.
Ini umumnya tidak berbahaya untuk orang dewasa, tetapi bayi di bawah usia satu dapat, dalam kasus yang jarang terjadi, menyebarkan botulisme bayi yang sanggup menjadikan kerusakan pada sistem saraf, kelumpuhan dan kegagalan pernafasan. Karena itu, madu tidak cocok untuk kelompok usia muda ini.
Selain itu, sejumlah besar mikroorganisme dalam madu sanggup menunjukkan kontaminasi sekunder selama pemrosesan dari manusia, peralatan, kontainer, angin, debu, serangga, binatang dan air.

Itu Dapat Mengandung Senyawa Beracun

Ketika lebah mengumpulkan nektar dari jenis bunga tertentu, racun tumbuhan sanggup ditransfer ke madu.
Contoh yang populer dari hal ini yaitu “mad madish,” yang disebabkan oleh grayanotoxins dalam nektar dari Rhododendron ponticum dan Azalea pontica. Madu yang dihasilkan dari tumbuhan ini sanggup menjadikan pusing, mual dan problem dengan irama jantung atau tekanan darah.
Selain itu, zat yang dikenal sebagai hydroxymethylfurfural (HMF) diproduksi selama pemrosesan dan penuaan madu.
Sementara beberapa penelitian telah menemukan imbas negatif HMF pada kesehatan ibarat kerusakan sel dan DNA, penelitian lain juga melaporkan beberapa fitur kasatmata ibarat sifat antioksidan, anti-alergi dan anti-inflamasi.
Namun demikian, dianjurkan bahwa produk jadi mengandung tidak lebih dari 40 mg HMF per kilogram madu.

Ini Mungkin Dicemari

Madu yaitu masakan yang mahal dan memakan waktu untuk diproduksi.
Dengan demikian, telah menjadi target pemalsuan selama bertahun-tahun. Adulterasi mengacu pada penambahan suplemen murah untuk meningkatkan volume dan mengurangi biaya.
Untuk mengurangi produksi, lebah sanggup diberi makan dengan sirup gula dari jagung, tebu dan gula bit atau sirup gula sanggup eksklusif ditambahkan ke produk jadi.
Selain itu, untuk mempercepat pemrosesan, madu sanggup dipanen sebelum matang, menghasilkan kandungan air yang lebih tinggi dan tidak aman.
Biasanya, lebah menyimpan madu di dalam sarang dan mengeringkannya sehingga mengandung kurang dari 18% air. Jika madu dipanen terlalu dini, kadar airnya sanggup lebih dari 25%. Hal ini menghasilkan risiko fermentasi dan rasa tidak enak yang jauh lebih tinggi.

Ini Mungkin Disimpan Tidak Benar

Jika madu disimpan dengan tidak tepat, madu sanggup kehilangan sebagian dari sifat antimikrobanya, menjadi tercemar atau mulai rusak.
Ketika dibiarkan terbuka atau tidak disegel dengan benar, kadar air mungkin mulai naik di atas tingkat kondusif 18%, meningkatkan risiko fermentasi.
Selain itu, wadah atau wadah terbuka sanggup memungkinkan madu tercemar mikroba dari lingkungan sekitarnya. Ini sanggup tumbuh bila kadar air menjadi terlalu tinggi.
Pemanasan madu pada suhu tinggi juga sanggup mempunyai imbas negatif dengan mempercepat degradasi warna dan rasa serta meningkatkan konten HMF.

Itu sanggup mengkristal dan menurunkan waktu

Bahkan saat disimpan dengan benar, itu normal untuk madu mengkristal.
Itu lantaran mengandung lebih banyak gula daripada yang sanggup dilarutkan. Itu tidak berarti itu sudah jelek tetapi prosesnya menjadikan beberapa perubahan.
Madu yang mengkristal menjadi lebih putih dan warnanya lebih terang. Ini juga menjadi jauh lebih buram bukannya jelas, dan mungkin tampak kasar.
Itu kondusif untuk dimakan. Namun, air dilepaskan selama proses kristalisasi, yang meningkatkan risiko fermentasi.
Selain itu, madu yang disimpan dalam waktu usang sanggup menjadi lebih gelap dan mulai kehilangan aroma dan rasanya. Meskipun ini bukan risiko kesehatan, itu mungkin tidak enak atau menarik.
RINGKASANMadu sanggup menjadi jelek saat terkontaminasi, bila lebah mengumpulkan nektar dari tumbuhan beracun tertentu dan bila itu dipalsukan atau disimpan dengan tidak benar. Kristalisasi yaitu proses yang terjadi secara alami dan umumnya tidak berarti madu Anda menjadi buruk.

Cara Menyimpan dan Menangani Madu dengan Benar

Untuk memaksimalkan sifat madu Anda yang tahan lama, penting untuk menyimpannya dengan benar.
Faktor kunci untuk penyimpanan yaitu kontrol kelembaban. Jika terlalu banyak air masuk ke dalam madu Anda, risiko fermentasi meningkat dan sanggup jadi buruk.
Berikut yaitu beberapa tips perihal praktik penyimpanan terbaik :
  • Simpan dalam wadah kedap udara: guci atau botol yang dibeli di toko, stoples beling dan wadah stainless-steel dengan tutup kedap udara cocok.
  • Simpan di daerah yang sejuk dan kering: Madu idealnya disimpan di bawah 50 ° F (10 ° C). Namun, menyimpannya pada suhu ruang hambar antara 50–70 ° F (10–20 ° C) umumnya ok.
  • Pendinginan: Madu sanggup disimpan di lemari es bila disukai tetapi sanggup mengkristal lebih cepat dan menjadi lebih padat.
  • Hangat bila mengkristal: Jika madu mengkristal, Anda sanggup mengembalikannya ke bentuk cair dengan pemanasan lembut dan mengaduknya. Namun, jangan terlalu panas atau merebusnya lantaran akan menurunkan warna dan rasanya.
  • Hindari kontaminasi: Hindari mencemari madu dengan peralatan kotor ibarat pisau atau sendok, yang sanggup memungkinkan bakteri, khamir dan jamur tumbuh.
  • Jika ragu, buang saja: Jika madu Anda terasa nyenyak, berbusa atau Anda memerhatikan banyak air bebas, mungkin lebih baik membuangnya.
Ingatlah bahwa aneka macam jenis madu sanggup terlihat dan terasa berbeda. Untuk isyarat penyimpanan khusus, lihat yang tercetak pada label produk individual Anda.
RINGKASANMadu harus disimpan dalam wadah kedap udara di daerah yang sejuk dan kering. Sangat penting untuk membatasi jumlah uap air yang sanggup masuk ke dalam wadah lantaran kadar air yang lebih tinggi meningkatkan risiko fermentasi.

Garis bawah

Madu yaitu masakan manis yang enak yang tiba dalam aneka macam rasa dan warna berbeda tergantung di mana itu diproduksi.
Karena gula yang tinggi dan kandungan air yang rendah, serta nilai pH dan sifat antimikroba yang rendah, madu sanggup tetap segar selama bertahun-tahun, dekade atau bahkan lebih lama.
Namun, dalam keadaan tertentu, mungkin menjadi jelek atau kehilangan daya tariknya.
Madu mungkin tercemar oleh bakteri, ragi, jamur atau jamur, meskipun mereka biasanya tidak akan mereproduksi ke angka yang signifikan. Mungkin juga mengandung senyawa beracun dari tumbuhan tertentu atau sanggup dicampur dengan suplemen atau pengolahan berkualitas buruk.
Selain itu, madu yang disimpan dengan tidak benar tidak akan bertahan lama. Oleh lantaran itu, penting untuk menyimpannya dalam wadah kedap udara di daerah yang sejuk dan kering.
Dengan membeli madu dari pemasok terkemuka dan menyimpannya dengan benar, itu sanggup dinikmati dengan kondusif selama bertahun-tahun.