Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Memanggil Nama Nabi S.A.W Diawali “Sayyidina”

Dari Ceramah Alhabib Luthfi Bin Yahya di Kota Pacitan Jawa Timur.



Berbeda saat Allah memanggil kepada para Nabi dan para Rasul sebelum Baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, ibarat Yaa Musa, Wahai Isa, Wa Ya Ibrohim dsb. Tapi memanggil kepada Baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah dipanggil Ya Muhammad atau Ya Ahmad, selalu dipanggil dengan kebesarannya Ya ayyuhannabiyy, Ya ayyuharrasul, Ya muzzammil, dsb. Jelas membedakan sekali kalau Baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam bukan insan biasa tapi insan luar biasa.


Dari hal itu panggilan kata “Sayyidina” atau panggilan dengan gelar gelarnya pertanda untuk kewibawaan kepada umatnya, baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam sudah ga perlu wibawa dari umatnya, sudah lebih lebih wibawa yang diberi oleh Allah untuk Baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dan rahmat yang Allah berikan kepada Baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Jika seluruh umat dari Nabi Adam a.s hingga insan terakhir dikumpulkan kecintaannya kepada Baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam belum apa apa dibanding kecintaan Baginda Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya.


Jadi panggilan itu untuk pertanda yang mendapat rahmah yang mendapat wibawa justru orang yang memanggil Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam “Sayyidina”, pola yang riil yang gampang kepala desa atau pak RT umurnya terkadang lebih muda dari kita, atau lebih renta dari kita. Tapi bagaimanapun walaupun mereka lebih muda dia sudah diangkat menjadi bapak sekampung, bapak se-desa maka tidak ada salahnya kalau kita memanggilnya “Pak Lurah”, “Pak RT”, 
kalau Pak lurah itu sebaya anak kami atau umurnya dibawah kami maka panggilannya “Nak Lurah”, “De Lurah”, dsb. Panggilan ini mengangkat martabat orang yang memanggilnya alasannya yaitu “barang siapa orang yang dapat menghormati dirinya sendiri niscaya akan menghormati orang lain”. 

Demikianlah islam mengajarkan akhlaq wal moral dituntun oleh Allah SWT. Seraya bersabda (QS An-nur 64):
لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا

Artinya: Janganlah kau jadikan panggilan Rasul di antara kau ibarat panggilan sebahagian kau kepada sebahagian (yang lain). 

Allah SWT tidak pernah memanggil Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam dengan Ya Muhammad atau Ya Ahmad, demikian nilai nilai akhalaq. Demikian warga desa yang terangkat alasannya yaitu panggilan kepada bapak lurahnya kemudian terlebih lagi kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam yang tidak dapat disebandingkan derajatnya dengan siapapun.

.
kata kunci
sayyidina Muhammad SAW
Mengapa memakai kata sayyidina
Alasan kata Sayyidina
Hukum memakai kata sayyidina