Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Asal Undangan Bangsa Mongol


artikel wacana asal undangan bangsa mongol. Bangsa Mongol berasal dari Asia bab tengah. Bangsa Mongol berada di wilayah pegunungan Mongolia, berbatasan dengan Cina di Selatan, Turkistan di Barat, Manchuria di Timur dan Siberia di sebelah Utara. Mongolia merupakan sentra Kekaisaran Mongol pada kurun ke-13. Mongolia sendiri yaitu kabilah-kabilah besar yang mirip sebuah bangsa pedalaman dan nomadik. 
Sebagian besar dari Bangsa Mongol bertempat tinggal di Padang Stepa yang membentang di antara pegunungan Ural hingga pegunungan Altai di Asia Tengah dan mendiami hutan Siberia dan Mongol di sekitar Danau Baikal. Mereka yaitu pengembala yang hidup di dataran luas di Asia (dataran Mongolia yang luas memanjang dari Asia Tengah, Siberia Selatan, Tibet Utara dan Turkistan Timur.


Gambar 1 : Wilayah bangsa mongol ( www. globalmuslim.web. id)

asal undangan bangsa mongol - Orang Mongol yang terdiri dari kelompok-kelompok klan yang bangun sendiri, pada awalnya hidup di dataran tinggi sebelah utara Gurun Gobi.

Selama beberapa abad, Bangsa Mongol hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain yang membentang dari Manchuria hingga Turkistan. Mereka ditakuti oleh bangsa-bangsa sekitarnya alasannya yaitu serangan-serangannya yang dahsyat. Sesekali mereka menyerang Cina atau menjarah kafilah yang menyusuri jalur Sutera yang menghubungkan Cina, India dan Persia.
Sebagian besar Bangsa Mongol tidak terpengaruh oleh peradaban dan agama yang mengelilingi mereka. Mereka sangat patuh dan taat kepada pemimpinnya dalam agama Syamaniyah, yaitu kepercayaan menyembah bintang-bintang dan matahari terbit. Mereka memeluk agama nenek moyang dan menyembah Tuhan mereka, Tengri (Si Langit Biru yang kekal). Mereka mengakui adanya Yang Maha Kuasa, tetapi mereka tidak beribadah kepada-Nya, melainkan menyembah arwah, terutama roh jahat alasannya yaitu dipercaya bisa mendatangkan peristiwa sehingga merka menunjukkan sajian-sajian semoga peristiwa itu tidak menimpa mereka.[1]Adapun agama-agama samawi yang hingga di tengah-tengah mereka alasannya yaitu factor invansi bangsa Mongol itu sendiri, Misalnya agama Islam efek dari Persia dan daerah-daerah Golden Holde, agama Budha efek dari Tibet dan Persia dan agama Katolik tiba dari Eropa.
Bangsa  hidup dari hasil perdagangan tradisional yaitu mempertukarkan Bangsa Turki dan Cina yang merupakan tetangga mereka. Sebagai bangsa nomaden, mereka mempunyai sifat kasar, suka berperang, berani mati dalam mewujudkan impian dan ambisi politiknya. Nenek moyang Bangsa Mongol yaitu Alanja Khan yang dikaruniai putera kembar yaitu Mongol dan Tartar, yang mana dari kedua putera ini melahirkan dua keturunan bangsa yaitu Bangsa Mongol dan Bangsa Tartar.[2] Pada masa kerajaan Mongol dipimpin oleh Ilkhan dan Tartar dipimpin oleh Sanja Khan terjadi perselisihan antara keduanya. Pada awalnya peperangan dimenangkan oleh Tartar tapi alhasil Mongol berhasil menggulingkan kekuatan Tartar.  
Pelopor Bangsa Mongol yaitu Yesugei. Pada selesai kurun ke-12 salah seorang pemimpinnya yang berjulukan Temujin, putra Yesugei berhasil menyatukan suku-suku Mongol di bawah kekuasaannya. Selanjutnya Temujin menerima gelar “Jengiz Khan” yang berarti raja yang berpengaruh dan perkasa. Jengiz Khan menetapkan Kota Karakoram yang terletak di sekitar sungai Arkhan sebagai ibu kota Negara yang didirikan atas dasar kekuatan militer yang tangguh pada tahun 603 H (1206 M). Perpaduan antara tabiat nomad dengan ketangkasan Bangsa Mongol menunggang kuda, serta keberaniannya melawan musuh mengantarkan Bangsa Mongol sebagai bangsa penakluk.[3]

gambar jengis khan dalam asal undangan bangsa mongol

Setelah menyatukan suku-suku Mongol, Jengiz Khan melihat bahwa semua barang yang mereka punya bukan berasal dari Mongol. Keramik dan sutra dari Cina, obat-obatan dari Korea dan kayu-kayu dari India. Makara Jengiz Khan berencana untuk merebut tempat-tempat tersebut. Setelah membentuk tentara yang kuat, Jengiz Khan memulai invasi ke tempat yang terdekat yaitu Cina. 
Jengiz Khan memanfaatkan Jin untuk melemahkan sasarannya yaitu Dinasti Song yang menguasai Dataran Tengah yang subur di Cina. Sebelumnya Jengiz Khan menguasai Xia dan merebut sebagian Liao. Setelah Jin berhasil masuk ke Cina tengah, Jengis Khan menyerang Jin di Yajing (Bei Jing sekarang), Jengiz Khan melaksanakan ini dengan membantu Jin mengalahkan Song yang sudah terdesak di Selatan. [1]Nenek moyang kerajaan Jin berasal dari suku Jurchen. Suku Jurchen berhasil menguasai wilayah utara Cina selama lebih dari 100 tahun. Kerajaan Jin mempunyai jumlah pasukan yang hampir mendekati jutaan jiwa (lebih dari 10 kali lipat dari pasukan Jengis Khan pada waktu itu). Mereka hidup kondusif dibalik tembok kerajaan yang besar dan susah untuk diserang. Tetapi Jin yang diserang dan tidak siap, apalagi sehabis 100.000 pasukan mongol melintasi Great Wall maka merekapun tidak bertahan lama, dalam waktu 2 tahun, Jin utara pun berhasil dikuasai. Para seniman , hebat senjata (terutama hebat senjata berat/siege weapon), dan barang berharga, semuanya dibawa kembali ke Mongolia sebagai budak dan rampasan perang.
demikian cerita dari asal undangan bangsa mongol, semoga bermanfaat




[1] Hassan Ibrahim Hassan, Tarikh al-Islami,  Juz IV, Kairo : Maktabah al-Nahdhad al-Mishriyah, 1979, hal 142-143


[1] Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam (Terjemahan dari The Preaching of Islam ) Jakarta : Wijaya, 1981, hal.193
[2]Ahmad Syalabi, Mausu’ah al-Tarikh al-Islami wa al-Hadharah al-Islamiyah, Juz VII, Kairo: Maktabah al-Nahdhah al-Mishriyah, 1979, hal 745
[3] Bertold Spuler, History of The Mongols, London: Routledge & Kegan Paul, 1972, hal. 26


[1] Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik (Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam), 2003, Jakarta: Prenada Media, hal 102