Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesalahan-Kesalahan dalam Berdoa

Beberapa pantangan atau praktik berdoa yang keliru atau salah masih saja dilakukan oleh sebagian umat muslim, padahal hal tersebut jelas menjadi penghalang atau penyebab tidak terkabulnya doa. Sudah dijelaskan pada artikel-artikel sebelumnya, mendoakan keburukan yang membahayakan keluarga, harta, dan jiwa sendiri merupakan seburuk-buruknya permintaan. 
Baca juga :

Doa-doa yang semacam itu jangan sampai diucapkan, meskipun dalam keadaan teraniaya. Sebab doa seperti itu tentu tidak lepas dari hasutan dan bujukan setan, musuh abadi bagi manusia. Rasulullah SAW mengingatkan hal tersebut dalam sabdanya:

Hadits Nabi yang artinya: Janganlah kalian berdoa untuk kemudaratan diri kalian, dan jangan berdoa untuk keburukan anak-anak kalian. Janganlah berdoa bagi keburukan harta-harta kalian. Janganlah kalian meminta kepada Allah pada waktu mustajab, padahal hal itu membawa keburukan bagi kalian.” (HR. Imam Muslim)


Kekeliruan dan kesalahan lainnya dalam berdoa adalah terlalu keras atau terlalu pelan dalam melafalkan doa. Allah SWT berfirman di dalam al-Qur’an yang berbunyi:

قُلِ ٱدۡعُواْ ٱللَّهَ أَوِ ٱدۡعُواْ ٱلرَّحۡمَٰنَۖ أَيّٗا مَّا تَدۡعُواْ فَلَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ وَلَا تَجۡهَرۡ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتۡ بِهَا وَٱبۡتَغِ بَيۡنَ ذَٰلِكَ سَبِيلٗا

Artinya : Katakanlah, serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Asmaul Hustui (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu (doamu), dan janganlah pula merendahkannya. Dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Isra, 17: 110)

Baca juga  

Telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dalam berdoa gunakanlah suara yang lembut, rendah, dan penuh kesantunan. Meminta pada manusia saja harus dengan kelemah-lembutan, apalagi kepada sang Khaliq, Sang Pencipta Allah SWT.

Selain itu, jangan pula melampaui batas dalam berdoa. Misalnya melafalkan hal yang tidak mungkin untuk dikabulkan. Contohnya mengharapkan bisa terbang seperti super hero, mengharapkan menjadi Nabi, atau mengharapkan harta karun yang dengan tiba-tiba terhampar di depan mata. Meskipun Allah SWT bisa saja mewujudkannya, hal itu tentu saja hanya ada dalam dongeng. Karena hal tersebut tentu saja tidak mendidik.

Sebagaimana kita ketahui, apa pun kisah yang ada di muka bumi ini selalu sarat dengan hikmah. Apa jadinya jika Allah SWT mewujudkan doa orang yang menginginkan hamparan harta karun di depan matanya, tentu akan membuat orang tersebut malas bekerja. Lagi pula, hal itu tentu saja bertentangan dengan sifat Allah SWT Yang Maha Bijaksana lagi Maha Teliti.

Kekeliruan lain dalarn berdoa adalah memohon dengan pengecualian. Maksudnya, ketika berdoa kerap kali seorang hamba menggunakan kalimat yang ambigu. Padahal dalam berdoa harus menggunakan kalimat-kalimat yang pasti. Berdoalah dengan tenang, gunakanlah bahasa yang teratur dan penuh kesabaran dalam menuturkannya, termasuk kesabaran menunggu doa itu dikabulkan.

Jangan pula terburu-buru menyelesaikan pelafalan doa hanya karena ingin segera menyelesaikan beribadah. Umumnya perangai seperti ini dilakukan oleh seseorang manakala tidak terbelit masalah. Sehingga doa hanya dijadikan sebagai pelengkap ibadah dan dikerjakan sambil lalu. Jangan sampai kita melakukan hal ini. Kesabaran dalam bentuk apa pun sangat disukai oleh Allah SWT, terlebih lagi dalam berdoa. Hadis berikut menegaskan hal tersebut.

“Dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: ‘Akan dijawab doa kalian, jika dilakukan tidak tergesa-gesa. Sungguh kamu telah berdoa, atas alasan apa tidak diijabat?’” (HR. Bukhari)

Hadis di atas merupakan anjuran sekaligus nasihat untuk mengevaluasi sikap setiap hamba yang kurang sabar dalam berdoa dan menantikan pengabulannya. Semoga kita dapat memahaminya dan mampu bersikap lebih bijak. Amin.

Sumber https://islamiwiki.blogspot.com/