Kalibrasi Alat Ukur Kadar Air
Hari, tanggal : Kamis, 18 Februari 2016 Asisten Praktikum :
Tempat : Lab. TPPHP 1. Nurul Dwi Qurniawati (F14120008)
Waktu : 09.00-10.30 2. Andriano Simaremare (F14120018)
3. Luthfi Dwi Cahyo (F14120020)
4. M. Wahyu Alfarisi (F14120028)
5. Kahnia Tria Tifani (F152130261)
LAPORAN MATA KULIAH
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
“Kalibrasi Alat Ukur Kadar Air”
Disusun Oleh :
Budiarno / F14130031
Dosen Pembimbing :
Dr.Ir. Usman Ahmad, M.Agr
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kadar air yaitu presentasi kandungan air suatu materi yang sanggup dinyatakan menurut berat berair (wet basis) atau menurut berat kering (dry basis). Kadar air berat berair mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air menurut berat kering sanggup lebih dari 100 persen.
Pengukuran kadar air sanggup dilakukan mengunakan alat ukur dan pengukuran dengan metode oven. Ketelitian dan ketepatan penentuan nilai kadar air rnenggunakan metode panggangan sudah menjadi pola Standar Nasiona Indonesia, namun demikian penentuan kadar air memakai metode panggangan ini relatif agak rumit dan membutuhkan waktu yang usang (Agie, 2006).
Konsistensi hasil pengujian atau kalibrasi dengan presisi dan akurasi yang tinggi serta validitas dan ketertelusuran pengukuran sapat dicapai dan diajmin dengan kalibrasi peralatan. Kalibrasi itu sendiri yaitu serangkaian acara yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukan oleh instrument pengukuran dengan nilai-nilai yang sudah diketahui berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu (Teguh, 2013)
Biasanya, peralatan gres sanggup diasumsikan telah terkalibrasi yang dilakukan oleh pabrik instrument itu sendiri. Tetapi selama penggunannya, bagaimanapun perlakuannya, alat ukur akan menyimpang dari spesifikasi yang telah ditetapkan sebab aneka macam alasan. Alasan itu sanggup berupa keausan mekanik, dan efek dari kotoran, debu, asap serta materi kimia di lingkungan penggunaanya (Teguh, 2013).
Semua peralatan ukur dan instrumentasi harus terlebih dahulu dikalibrasi sebelum dipakai dan dikalibrasi ulang secara regular. Sistem kalibrasi harus memenuhi persyaratan standar. Selang waktu anatar kalibrasi harus sesuai dengan standar nasional dan internasional. Apabila standar tidak ada, peralatan dikalibrasi pada interval sesuai tujuan standar. Untuk peralatan yang didasarkan pada perbandingan dan bukan pengukuran mutlak, kalibrasi awal harus dilakukan untuk menjamin ketelitian hasil analisa (Charles dan Tommy, 2007 )
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Melakukan pengukuran kadar air dengan alat ukur
2. Melakukan kalibrasi alat ukur kadar air memakai metode oven
1.3 Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang dipakai pada praktikum adalah:
a. Oven
b. Timbangan analitik
c. Grain moisture tester
d. Crown moisture tester
e. Kett moisture tester
f. Cawan
g. Desikator
2. Bahan
Bahan yang dipakai pada praktikum kali ini yaitu :
a. Gabah kadar air rendah
b. Gabah kadar air tinggi
1.4 Prosedur Praktikum
Masing-masing materi percobaan (gabah) disediakan pada 2 tingkat kadar air, yaitu kadar air rendah (13-17%) dan kadar air tinggi (20-30%). Sebelum pengukuran kadar air, materi dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran (benda gila dan gabah hampa) untuk mengurangi pengyimpanan pengukuran. Pada praktikum ini pengukuran kadar air materi serealia (pangan) dilakukan dengan dua metode, yaitu :
a. Metode primer
Masing – masing materi percobaan disediakan dalam 2 tingkat kadar air yaitu kadar air tinggi dan kadar air rendah. Pengukuran kadar air dengan metode ini dilakukan dengan mengambil materi secara acak dari masing – masing materi percobaan sebanyak kira – kira 5 – 10 gr, lalu dibersihkan dari benda gila dan gabah hampa. Sebelum materi dimasukkkan ke dalam cawan, terlebih dahulu cawan diberi label dengan jelas, selanjutnya ditimbang sebagai berat A gram. Bahan yang sudah dibersihkan dimasukkan ke dalam cawan tersebut dan ditimbang sebagai berat B gram (berat awal). Proses selanjutnya dioven selama 72 jam pada suhu 100 0 C hingga berat materi konstan. Pada final pengamatan, contoh dikeluarkan dari panggangan dan ditimbang sebagai berat C gram (berat akhir). Perubahan kadar air contoh dihitung dengan persamaan :
%bb = {(berat awal – berat akhir)/(berat awal)} x 100% atau
= [{( B – A ) – ( C – A )} / ( B – A )] x 100 % dan
%bk = ((Berat awal – berat akhir)/(berat akhir) x 100% atau
= [{( B – A ) – ( C – A )} / ( C – A )] x 100 %
b. Metode sekunder
Dari lot yang sama, diambil contoh materi lalu diukur secara acak lalu diukur dengan Grain Moisture Tester, Cera Tester dan Kett Moisture Tester. Ketiga alat tersebut mempunyai prinsip pendeteksian kadar air yang berbeda. Berat contoh diubahsuaikan dengan spesifikasi instrumen yang digunakan. Kadar air yang terukur dinyatakan dengan basis basah.
c. Tingkat Ketelitian
Tahapan ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kadar air materi yang diukur dengan memakai metode primer dan sekunder. Prosenya dengan mencari pola sebaran data memakai analisis regresi linear. Tingkat ketepatan dan ketelitian ditunjukkan dengan melihat nilai hubungan garis regresi (kecenderungan data). Nilai pengukuran yang baik jikalau nilai korelasinya lebih dari 95%, analisisnya dilakukan dengan perhitungan berikut:
y = ax + b dengan nilai r2 ≥ 0.95
dimana; x = kadar air materi dengan panggangan dryer
y = kadar air materi dengan grainer
a = slope garis regresi
b = nilai kadar air materi pada kondisi garis regresi berpotongan dengan sumbu y.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
1. Grain Moisture Tester
Variasi Gabah | ulangan 1 | ulangan 2 | ulangan 3 | rata-rata | Oven |
A | 10.1 | 10.2 | 10.1 | 10.13 | 12.31 |
B | 12.1 | 12.4 | 11.8 | 12.10 | 13.4 |
C | 14.3 | 13.7 | 13.8 | 13.93 | 14.34 |
D | 17.1 | 17.9 | 17.8 | 17.60 | 18.84 |
Tabel 1. Hasil pengukuran kadar air memakai Grain Moisture Tester

2. Crown Moisture Tester
Variasi Gabah | ulangan 1 | ulangan 2 | ulangan 3 | rata-rata | Oven |
A | 12.9 | 12.4 | 12.5 | 12.60 | 12.31 |
B | 14.9 | 15 | 14.9 | 14.93 | 13.4 |
C | 15.6 | 15.3 | 15.4 | 15.43 | 14.34 |
D | 18.6 | 18.4 | 18.3 | 18.43 | 18.84 |
Tabel 2. Hasil pengukuran kadar air memakai Crown Moisture Tester
Grafik 2. Kalibrasi Alat Crown Moisture Tester
3. Kett Moisture Tester
Variasi Gabah | ulangan 1 | ulangan 2 | ulangan 3 | rata-rata | Oven |
A | 12.6 | 12.5 | 12.7 | 12.60 | 12.31 |
B | 14.4 | 14.4 | 14.3 | 14.37 | 13.4 |
C | 15.1 | 15.4 | 15.5 | 15.33 | 14.34 |
D | 18.2 | 18 | 18.2 | 18.13 | 18.84 |
Tabel 3. Hasil pengukuran kadar air memakai Kett Moisture Tester
Grafik 3. Kalibrasi Alat Kett Moisture Tester
CAWAN | |||||||
instruksi cawan | instruksi gabah | berat cawan | berat + cawan | berat final + cawan | berat awal | berat akhir | kadar air (bb) |
66 | A | 2.33 | 7.41 | 6.69 | 5.08 | 4.36 | 14.17 |
80 | A | 2.35 | 7.31 | 6.75 | 4.96 | 4.40 | 11.28 |
67 | A | 2.27 | 7.85 | 7.21 | 5.58 | 4.94 | 11.47 |
Rata-rata | 12.31 | ||||||
79 | B | 2.25 | 7.51 | 6.80 | 5.26 | 4.55 | 13.50 |
70 | B | 2.22 | 7.22 | 6.55 | 5.00 | 4.33 | 13.30 |
59 | B | 2.15 | 7.17 | 6.49 | 5.02 | 4.35 | 13.41 |
Rata-rata | 13.40 | ||||||
60 | C | 2.16 | 7.77 | 6.96 | 5.61 | 4.81 | 14.40 |
77 | C | 2.12 | 7.12 | 6.41 | 5.00 | 4.29 | 14.25 |
76 | C | 2.11 | 7.46 | 6.69 | 5.35 | 4.58 | 14.39 |
Rata-rata | 14.34 | ||||||
69 | D | 2.26 | 7.71 | 6.69 | 5.44 | 4.43 | 18.64 |
78 | D | 2.16 | 7.70 | 6.65 | 5.54 | 4.49 | 18.95 |
68 | D | 2.24 | 7.22 | 6.28 | 4.98 | 4.04 | 18.92 |
Rata-rata | 18.84 |
4. Metode Oven
Tabel 4. Hasil pengukuran kadar air memakai Kett Moisture Tester
2.2 Pembahasan
Kadar air yang terkandung pada suatu produk pertanian terkait dengan mutunya. Produk pertanian yang bermutu baik mengandung kadar air yang sesuai dengan standar mutu yang ada. Untuk beberapa produk pertanian yang bermutu baik dengan kadar air yang rendah biasanya dilakukan proses pengeringan. Sedangkan untuk beberapa jenis produk pertanian yang lain dipakai teknologi untuk mempertahankan kadar airnya.
Untuk mengetahui besarnya kadar air yang terdapat pada produk pertanian sanggup dilakukan dengan memakai alat-alat bantu untuk mengukur besarnya kadar air produk pertanian. Produk pertanian yang diukur kadar airnya yaitu empat jenis gabah dengan kadar air yang berbeda. Alat-alat untuk mengukur kadar air produk pertanian tersebut yaitu Grain Moisture Tester, Crown Moisture Tester, Kett Moisture Tester, dan oven.
Pembahasan kali ini dibandingkan keempat jenis alat ukur yaitu Grain Moisture Tester, Crown Moisture Tester, Kett Moisture Tester dengan Oven. Pengukuran dilakukan hingga dengan tiga kali ulangan untuk masing-masing materi dan metode. Grafik 1 mengambarkan perbandingan pengukuran kadar air gabah dengan Grain Moisture Tester dan panggangan mempunyai persamaan regresi y = 1.4053x - 1.892
dengan R2 = 0.9742. Grafik 2 mengambarkan perbandingan pengukuran kadar air gabah dengan Crown Moisture Tester mempunyai persamaan regresi y = 1.8536x - 11.455
dengan R2 = 0.9656. Grafik 3 mengambarkan perbandingan pengukuran kadar air gabah dengan Kett Moisture Tester mempunyai persamaan regresi y = 1.9356x - 12.246
dengan R2 = 0.9792. Hasil perbandingan ketiga jenis alat ukur kadar air dengan Oven, range square Kett moisture tester paling besar. Hal ini berarti bahwa Kett moisture tester lebih akurat dalam mengukur kadar air gabah.
dengan R2 = 0.9742. Grafik 2 mengambarkan perbandingan pengukuran kadar air gabah dengan Crown Moisture Tester mempunyai persamaan regresi y = 1.8536x - 11.455
dengan R2 = 0.9656. Grafik 3 mengambarkan perbandingan pengukuran kadar air gabah dengan Kett Moisture Tester mempunyai persamaan regresi y = 1.9356x - 12.246
dengan R2 = 0.9792. Hasil perbandingan ketiga jenis alat ukur kadar air dengan Oven, range square Kett moisture tester paling besar. Hal ini berarti bahwa Kett moisture tester lebih akurat dalam mengukur kadar air gabah.
3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Praktikum kali ini yaitu mengukur kadar air dengan memakai empat jenis alat pengukur kadar air yaitu Grain Moisture Tester, Crown Moisture Tester, Kett Moisture Tester, dan oven. Ketelitian da Ketepatan dari keempat alat tersebut yang paling tinggi yaitu pengukuran dengan memakai Kett Moisture Tester yang mempunyai persamaan regresi y = 1.9356x-12.246 dengan nilai R2 = 0.9792.
DAFTAR PUSTAKA
Satia U, Agie.2006.Kalibrasi Alat Pengukur Kadar Air Digital Untuk Produk Biji-Bijian.(Skripsi). Institut Pertanian Bogor: Bogor
Siregar, Charles J. P., dan Tomi Hendrayana. 2007. Praktik Sistem Manajemen laboratorium:pengujian yang baik. ECG. Jakarta
Perdana M, Teguh. 2013.Kalibrasi Internal Pipet Volumetrik 10 ml pada Laboratorium Kimia Dasar Universitas Abdurrab.Akademi Analis Kesehatan Fajar : Riau.
Sumber http://balazdy.blogspot.com/