Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buat Kalian Orang-Orang Yang Suka Men-Judge Kami Yang Ipk-Oriented: Catatan Pembelaan

              Catatan ini saya buat alasannya saya sudah tidak tahan dengan kalian-kalian yang berkata "Ah kau mah gitu. Mentingin akademik mulu" "Kamu mana mau diajak bisnis, kau mah yang penting IPK aja" "Jiah kau mana mau ikut kepanitiaan gede. Terganggu IPKny" sambil memasang mulut yang (menurut saya) MERENDAHKAN saya. Terima kasih untuk semua cambukan yang telah kalian beri. Itu jadi tantangan bagi saya.
            Most of people yang berkata begitu yaitu orang yang tidak mengerti kondisi aku. Ga usah sok ngerti, kalian ga bakalan pernah mengerti. For God sake, you will never understand. Kalian selalu melihat sikap kami dari kacamata kalian. Kalian sangat membanggakan iman yang kalian dapatkan selama tingkat pertama: Jangan Makara Kupu-kupu.
            Well, tidak salah. Benar sekali. Silahkan Anda membangun itu setinggi mungkin. Tapi tolong, jangan merasa tinggi dan rendahkan orang lain. Anda tidak mengerti.

            Saya berikan hak jawab saya. Saya yaitu mahasiswa beasiswa yang hidup saya setiap hari ditanggung oleh negara. Anda yang hidup dengan uang orang tua, tidak akan pernah sanggup mengerti meski saya jelaskan hingga mati. Dan anda yang sama ibarat saya tapi tidak menyadari.
             Ada beban yang begitu berat yang dipikul oleh penanggung beasiswa. Kami dibayar oleh negara. Oleh uang bangsa Indonesia. Oleh tetes peluh petani, oleh kasarnya tangan buruh, oleh kerasnya bunyi aktivis, dan lemahnya bunyi rakyat dari daerah-daerah kami yang terpencil. Bebannya bukan hanya beban akademik, tapi beban MORAL.
            Bagi Anda yang punya moral, Anda akan mengerti bahwa uang beasiswa itu yaitu uang pinjaman. Uang tanggung jawab. Kelak, saya harus membayar setiap rupiah yang saya terima. Dalam waktu singkat, itu saya pertanggung jawabkan setiap semester melalui evaluasi. Saya tidak peduli apa yang Anda katakan. Karena Anda tidak pernah hadir ketika saya hanya terduduk membisu dievaluasi oleh Pemerintah.
Saya bersyukur masih sanggup mendapat IPK yang relatif baik untuk tingkat Kampus 51+ terbaik dunia ini. Tapi pernahkah Anda tahu teman sebeasiswa saya yang terancam dicabut? Mengapa Anda tidak lantas tiba dan menyelamatkan ia dengan segala celaan yang selama ini Anda lempar ke muka saya? WHY?
            Do you know, betapa susahnya untuk sanggup IPK 2.00 di Kampus Pertanian terbaik ASEAN ini? You do realize that, don't you? Ga mudah. Belum lagi bagi mahasiswa aktivitas beasiswa saya yang notabene yaitu perjaka dari daerah-daerah tertinggal. I don't need to mention it one per one but WE ARE NOT THE SAME.
Masih tidak paham? Well I'm not surprised. Karena sudah saya bilang Anda tidak akan pernah mengerti. Anda besar dan hidup dari nikmatnya harta orang tua. Di mata Anda, beasiswa yaitu pemanis UANG JAJAN.
Tapi tidak dengan sebagian besar dari kami. Scholarship is a LIFE CHANGING. Langkah pertama untuk memperbaiki hidup. Anda paham itu? Tentu tidaaak. Hidup Anda sudah sangat baik.
Dan tahukah, beasiswa hanya diberikan selama 8 semester? Dan tahukah Anda hanya 50% mahasiswa fakultas saya dan 20% departemen saya yang lulus sempurna waktu? How could I'll be living my life after that? BY YOU?
            "Tapi banyak kok Fer yang sukses ekstrakulikulernya" Well go ahead then. Ga masalah. Go walk your way. But pay attention not to mock other people in other way. We are beautiful on our own way. Respect other. We dream for success as you do. But this is how we do it. Don't like it? Cool, I don't wake up every morning to impress people. I cannot please everybody.

Sumber http://balazdy.blogspot.com/