Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Enam Orang Penduduk Yatsrib





     Musim haji tahun ke-11 kenabian, bertepatan dengan bulan Juli 620 M. Suatu malam, RAsulullah saw bersama Abu Bakar dan Ali keluar Makkah untuk berdakwah. Mereka melewati rumah Dzahl dan Syaiban bin Tsa'labah. Percakapan hangat terjadi di antara mereka. Muhammad saw menjelaskan Islam kepada Dzahl dan Tsa'labah. Bani Syaiban menawarkan respons positif, tapi mereka tidak hingga memeluk Islam (Mukhtashar Sirah ar-Rasul).

     Perjalanan dilanjutkan hingga hingga mereka di 'Aqabah, Mina. Dari kejauhan, RAsulullah saw mendengar bunyi orang sedang bercakap-cakap. Semakin dekat, bunyi itu kian jelas. Nabi saw melihat enam orang cowok sedang dekat berbincang-bincang. Rasulullah saw menuju daerah mereka. Setibanya di sana, Nabi saw meminta izin untuk bergabug.
     "Siapa kalian?"
      "Kami orang-orang dari Khazraj!"
     "Sekutu orang-orang Yahudi?" tanya RAsulullah saw.
     "Ya!"
     "Bisakah kalian duduk kemudian saya berbincang bersama kalian?" tanya Rasulullah saw lagi.
     "Tentu saja!"
     Dengan bahagia hati, mereka mendapatkan usulan itu. Mereka cowok Yatsrib dari kalangan Khazraj, yang berjulukan :

  1. As'ad bin Zurarah dari Bani Najjar.
  2. Auf bin al-Harits bin Rifa'ah, Ibnu 'Afra dari Bani Najjar.
  3. Rafi' bin Malik bin 'Ajlan dari Zuraiq.
  4. Quthbah bin Amir bin Hadidah dari Bani Salamah.
  5. 'Uqbah bin Amir bin Nabi dari Bani Haram bin Ka'ab.
  6. Jabir bin 'Abdullah bin Ri'ab.
     Penduduk Yatsrib pernah mendengar dari Yahudi Madinah, bahwa akan ada nabi yang diutus di zaman ini. "Dia akan diutus dan kami akan mengikutinya. Kami akan memerangi kalian bersamanya sebagaimana perang terhadap 'Ad dan Iram," demikian perkataan yang didengar penduduk Yatsrib (Zad al-Ma'ad, Ibnu Hisyam).
     Rasulullah saw kemudian duduk bersama mereka, menjelaskan perihal hakikat Islam, dan mengajak beriman kepada Allah. Rasulullah saw juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an. Setelah mendengar perkataan Nabi saw, mereka saling berbicara satu sama lain.
     "Tidaklah kalian tahu, sebetulnya dia ialah nabi yang selama ini dijanjikan oleh orang-orang Yahudi kepada kalian. Maka jangan hingga orang-orang Yahudi mendahuluimu untuk menjadi pengikutnya!" Mereka pun masuk Islam.
     Pemuda-pemuda itu ialah kaum cerdik berakal di kalangan penduduk Yatsrib. Mereka gres saja terlibat perang saudara dengan suku Aus dan masih berlangsung hingga ketika itu. Perang itu dikenal dengan nama Perang Bu'ats. Enam cowok itu ingin dakwah Rasulullah saw membawa perdamaian di antara mereka.
     "Sesungguhnya kami telah meninggalkan kaum kami. Semoga Allah bisa menghimpun mereka melalui engkau. Kami akan tiba menemui mereka dan menyeru mereka untuk memeluk agamamu. Kami akan paparkan kepada mereka perihal agama yang telah kami peluk ini. Jika Allah menyatukan mereka atasmu, tidak akan ada seorang pun yang lebih mulia daripadamu," kesepakatan keenam orang itu kepada Nabi saw.

RASULULLAH SAW MENIKAHI AISYAH RA
     Di tahun ke-11 kenabian, banyak sekali insiden penting mengiringi perjalanan hidup dan dakwah nabi Muhammad saw. Salah satunya ialah keputusan dia untuk menikahi putri Abu Bakar, 'Aisyah. Pernikahan berlangsung pada bulan Syawal tahun ke-11 kenabian. 'Aisyah menjadi satu-satunya isteri nabi Muhammad saw yang dinikahi dalam keadaan masih gadis. Rasulullah saw gres bercampur dengan 'Aisyah pada bulan Syawal pada tahun pertama Hijriah. (Taqih Fuhum al-Atsar, HR. Bukhari dan HR. Muslim).
     Rasulullah saw meminta mereka untuk kembali setahun kemudian di daerah yang sama bersama suku Aus. Permintaan itu diterima mereka dengan bahagia hati. Lalu, mereka pun berikrar untuk memnuhi ajakan tersebut.
     Keenam orang tersebut pulang ke Yatsrib. Setibanya di sana, mereka menceritakan obrolan mereka dengan Nabi saw kepada kerabat dan sahabat. Mereka memberitahukan keindahan Islam. Mereka pun tak sungkan-sungkan mengajak penduduk Yatsrib untuk memeluk Islam.
     Dalam perkembangannya, anutan Islam dan nama Muhammad segera tersebar ke seluruh pelosok Madinah. Setaip rumah dari kalangan mereka tak satu pun yang di dalamnya tidak menyebut nama Rasulullah saw. (Ibnu Hisyam).
     Mengapa penduduk Yatsrib lebih terbuka dengan Islam dibandingkan penduduk Makkah ? Apa faktor yang menyebabkannya? Jawabannya ialah Perang Bu'ats.
     Ibnu Hajar dalam al-Fath menjelaskan bahwa Bu'ats ialah nama sebuah benteng. Ada pula yang menyampaikan Bu'ats ialah nama sebuah lahan pertanian milik Bani Quraidhah, 2 mil dari Yatsrib.
     Di Bu'ats terjadi pertempuran sengit antara suku Aus dan Khazraj yang memakan banyak korban jiwa. Peristiwa ini terjadi lima tahun sebelum hijrah. Dalam perang tersebut, para pembesar dan pemimpin kedua suku yang sombong dan takabur, banyak yang terbunuh. Mereka menolak memeluk Islam dan menentukan mati semoga tidak berada di bawah kepemimpinan orang lain. Salah satu tokohnya yang populer ialah 'Abdillah bin Ubai bin Salul.
     'Aisyah menuturkan, insiden Bu'ats ialah hari yang sengaja didahulukan Allah swt sebelum kedatangan Rasul-Nya, sehingga ketika Rasulullah saw tiba ke Yatsrib, penduduk mereka terpecah belah dan para pemimpinnya banyak yang terbunuh dan terluka.
     Agaknya faktor itu memang telah ditakdirkan untuk terjadi demi membuka (memudahkan) jalan bagi Rasul-Nya untuk mengislamkan mereka. Inilah salah satu diam-diam Allah swt Yang Maha Memiliki rencana.

RASULULLAH SAW SEBAGAI SUAMI
Sikap Terhadap Wanita
Rasulullah saw bersabda, "Aku mewasiatkan kepada kalian mengenai wanita (peliharalah  mereka) dengan baik, alasannya wanita itu tercipta dari tulang rusuk (yang bengkok), dan sebetulnya tulang yang paling bengkok yang terdapat pada tulang rusuk ialah potongan atasnya. Jika kau hendak meluruskannya (dengan cara paksa), kau akan mematahkannya, sementara jikalau kau membiarkannya, ia akan senantiasa bengkok; maka saya berwasiat kepada kalian mengenai wanita dengan baik." (HR.'Aisyah).

MEMBANTU PEKERJAAN ISTRI
'Aisyah ra pernah ditanya, "Apakah yang dilakukan Rasulullahsaw di dalam rumah?" 'Aisyah ra menjawab, "Beliau saw ialah seorang manusia. Beliau menambalpakaiannya sendiri, memerah susu dan melayani diri dia sendiri."
(HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Hikmah
Enam Orang Penduduk Yatsrib

  1. Enam orang yang memeluk agama Islam pada tahun ke-11 kenabian mempunyai peranan penting bagi tersebarnya dakwah Islam. Ada beberapa faktor yang mendorong tersebarnya Islam di Yatsrib di antaranya:
  2. Kabilah Khazraj dan Aus mempunyai tabiat halus, lembut, dan tidak keras kepala mendapatkan kebenaran. Kedua kabilah tersebut berasal dari Yaman. Rasulullah saw pernah bersabda, Telah tiba kepada kalian penduduk dari Yaman. Mereka ialah orang yang paling halus dan lembut hatinya."
  3. Sebelumnya Khazraj dan Aus ialah dua kabilah Madinah yang saling bertikai. hingga suatu ketika para pembesar mereka yang disegani terbunuh dan hanya tersisa bawah umur muda yang telah lelah berseteru. Mereka merindukan pemimpin yang bisa mewujudkan perdamaian. Ketika Nabi saw tiba membawa Islam, dengan bahagia hati mereka pribadi menyambutnya.   
  4. Kabilah Aus dan Khazraj hidup berdampingan bersama warga Yahudi. Sedikit-banyak mereka tahu perihal risalah samawi dan gosip mengenai nabi-nabi. Berbeda dengan orang-orang kafir Makkah yang tidak ada penduduk Ahli Kitab. Yahudi Yatsrib juga pernah mengancam dua kabilah tersebut dengan kedatangan seorang nabi di masa yang akan tiba dan jikalau mereka terus berperang, ia bisa memusnahkan mereka, sebagaimana yang menimpa kaum 'Ad dan Tsamud.