Air Bahari Memiliki Jatidiri
Oleh : Alhabib Luthfi bin Yahya
Pernahkah air sungai atau air bah yang mengalir ke maritim itu merubah asinnya air maritim menjadi tawar? Laut memiliki jatidiri, maritim memiliki kepribadian, dan penghuninya juga hebat, tidak ada orang beli ikan maritim tanpa diasini lagi padahal ikan itu hidup dilaut. Mengapa tidak asin? Mengapa tidak terkontaminasi? Padahal ikan maritim hidup dilaut yang asin.
Umat islam memiliki jatidiri, tidak gampang cepat terpengaruh oleh apapun dalam menjaga aqidah ini, tidak cukup dengan uang kemudian pindah aqidah, tidak. Maaf saja umpama dibikinkan masjid sudah berubah.
Berarti maritim itu sudah memperlihatkan pola sama kita. Begitupun penghuni lautnya juga sama.
Bagaimana selaku anak bangsa? Tanah airnya terjaga dengan baik, bangsanya terjaga dengan baik, tidak gampang terkontaminasi, memiliki harga diri memiliki jatidiri. Budaya tetap masuk tapi kita tidak tergilas oleh budaya, alasannya yaitu apa? Karena kita memiliki jatidiri, memiliki kecintaan kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam, kecintaan kepada Allah ta’ala, kecintaan pada para ulama, kecintaan kepada auliya, kecintaannya kepada bangsa ini, kecintaannya kepada republik ini.
Maaf saja saya memang sering kemana mana berbicara problem NKRI, alasannya yaitu kita sudah mulai banyak melentur nasionalismenya, melentur kecintaan kepada republik dan bangsa ini. Ini yang paling mengkhawatirkan. Kalau sudah kecintaannya mulai melentur maka bangsa itu paling gampang digoyah, jangan menyalahkan budaya orang lain masuk, alasannya yaitu apa? Kita sudah bosen dengan budaya kita sendiri, tidak dibangkitkan kecintaannya kepada bangsa ini dan budaya ini. Padahal budaya kita yang kita miliki lebih kaya. Bangkitkan dulu rasa kecintaannya, cinta kepada tanah airnya, cinta kepada bangsa ini.
Kata kunci:
Air maritim memiliki kepribadian
Air maritim telah memperlihatkan pola pada kita
Kecintaan kepada bangsa ini
Bangkitkan rasa nasionalisme
Muslim memiliki jatidiri