Sejarah Berdirinya Dinasti Umaiyah, Lengkap!
![]() |
http://sejarahislamarab.blogspot.com |
Dalam berguru sejarah islam ini, menjelaskan perihal sejarah berdirinya dinasti umaiyah dan merupakan embrio dari perkembangan peradaban [baca: kemajuan dunia intelektual di spanyol] sebagai pembahasan. Nama dinasti umaiyah dinisbatkan kepada umaiyah bin abd syam bin abdu manaf. Ia ialah salah seorang tokoh penting di tengah qurays pada masa jahiliyah. Ia ialah pamannya hasyim bin abdu manaf selalu bertarung dalam memperebutkan kekuasaan dan kedudukan[1].
Sejarah berdirinya[2] bani Umaiyah bersahabat berkait dengan sejarah sebelumnya, yaitu kemelut politik kepemimpinan umat islam paska terbunuhnya kholifah Usman, bibit konflik mulai muncul.umat islam mulai mengalami konflik internal yang mengantarkan pada perang jamal antar kelompok ummul mukminin Aisyah dan Zubair bin Awaam r.a dengan kelompok Ali Bin Abi Talib. Tidak usang sesudah itu menyusul perang shiffin antara Muawwiyah dengan Ali.
Perang shiffin ada dua golongan yang berseteru jawaban krisis kepemimpinan tersebut yaitu golongan kholifah Ali dan golongan Muawiyah dengan dalih menuntut darah usman – menuntut Ali biar menyikapi dan menuntaskan bencana pembunuhan Usman – menyusun kekuatan menentang pemerintahan Ali[3].
Muawiyah ibn abi sufyan, gubernur syiria, yang semenjak awwal selalu berseberangan dengan Ali juga mengharapkan kekuasaan dan memanfaatkan keadaan yang ditimbulkan oleh pembunuh Utsman itu untuk kepentingan sendiri. Persaingan keduanya bahkan sudah terjadi semenjak nenek moyang mereka, yakni bani Umayyah dan bani Hasyim[4].
Kedua pasukan itu berhadapan dimedan siffin. Khalifah Ali mau menghindari pertumpahan darah umat islam dan mau menuntaskan itu dengan jalan damai. Karena penyelesaian dengan jalan tenang menemukan kegagalan, pertempuran pun meletus. Pertempuran terjadi beberapa hari lamanya. Ali dengan kepribadiannya sanggup membangkitkan semangat dan kekuatan laskarnya, sehingga kemenangan sudah membayang baginya. Muawiyah sudah cemas dan kehilangan akal. Muawiyah yang cerdik, atas pesan yang tersirat Amr ibn Ash sekutunya yang cerdik, mengikatkan Al Alquran pada ujung tombak tentaranya dan dengan demikian menuntut biar perselisihan itu diselesaikan berdasarkan Al Quran.
Seruan lascar Muawiyah menerima sambutan hangat dari lascar Ali. Banyak diantara mereka yang tadinya hendak meneruskan peperangan, akan tetapi oleh alasannya keadaan mereka telah morat-marit,lantas memperkenankan ajakan itu.setelah pertempuran berhenti, diputuskan bahwa perselisihan itu harus diselesaikan oleh dua orang penengah sebagai wasit. Muawiyah mengangkat sahabatnya, Amr ibn ash yang cerdik, untuk menjadi peneng ah dari pihaknya. Pihak Ali diwakili oleh Abu musa Al Asy’Ari, yang bukan tandingannya. Kedua penengah itu massing – masing dibantu oleh 400 orang dan seandainya para penengah itu tidak bias tidak bias menuntaskan persoalan, masalah itu akan diputuskan dengan bunyi mayoritas
Namun dengan siasat dan tipu tipu daya Amr ibn Ash, jadinya pihak Ali keluar sebagai yang kalah, dan muawiyah keluar sebagai pemenang. Ali harus melepaskan kekhalifahannya, tetapi Muawiyah tidak demikian. Peristiwa itu menciptakan muawiyah seorang gubernur yang memberontak mempuntai kedudukan yang sama dengan kholifah Ali[5] .
Penyelesaian kompromi Ali dengan Muawiyah tidak menguntungkan bagi Ali, alasannya hal tersebut menjadikan pecahnya kaum muslimin, sehingga kepemimpinan Ali semakin lemah dan Muawiyah semakin kuat. Selain itu, dalam hal keuangan, sumber-sumber kekayaan dan tenaga insan pun muawiyah juga mempunyai sumber-sumber yang kaya di syiria dan mempunyai derma yang tangguh dari keluarga
Pada tanggal 20 ramadhan 40 H. (660 M). Ali terbunuh oleh salah seorang anggota khawarij. Kemudian kedudukan Ali sebagai kholifah dijabat oleh anaknya Hasan selama beberapa bulan. Namun, alasannya Hasan ternyata lemah, sementara Muawiyah semakin kuat, maka hasan mambuat perjanjian damai. Perjanjian ini sanggup mempersatukan umat islam kembali dalam satu kepemimpinan politik, di bawah Muawiyah ibn Abi Sufyan. Disisi lain, perjanjian itu mnyebabkan muawiyah menjadi penguasa adikara dalam islam. Tahun 41 H/661 M.., tahun persatuan itu dikenal dalam sejarah sebagai tahun jamaah (am jama’ah) . jadi am jama’ah ialah tahun persatuan antara Hasan dan muawiyah, artinya bahwa antara mereka tidak terjadi kudeta dan berdamai serta menjalankan pemerintahan dalam satu kepemimpinan.
Dengan demikian berakhirlah apa yang disebut dengan al khulafa’ar Rasyidin. Dan dimulailah kekuasaan bani umayyah dalam sejarah politik.[6]. [baca: dinasti umaiyah] demikian dari pembahasan sejarah berdirinya dinasti umaiyah semoga bermanfaat.
[1] Samsul Munir , Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Amzah,2009), 118.
[2] Lihat kamus Mu’jam Al Wasit, cet IV (Mesir: Maktabah al Shuruq al Dauliyah),304.
[3] Ali Audoh, Alibin Abi Tholib, Sampai Kepada Hasan dan Husein (Jakarta: litera antar Nusa,2010),253.
[4] Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam (Semarang:PT Pustaka Rizki Putra, 2010) ,65.
[5] Fatah Syukur, Sejarah ,66.
[6] Fatah Syukur ,Sejarah ,69.