Apakah Terlalu Banyak Protein Jelek Untuk Kesehatan Anda?
Bahaya protein yaitu subjek yang populer.
Ada yang menyampaikan bahwa asupan protein yang tinggi sanggup mengurangi kalsium dalam tulang, mengakibatkan osteoporosis atau bahkan menghancurkan ginjal Anda.
Artikel ini melihat apakah ada bukti untuk mendukung klaim ini.
Pentingnya Protein
Protein yaitu blok pembangun kehidupan dan setiap sel hidup menggunakannya untuk tujuan struktural dan fungsional.
Adalah rantai panjang asam amino yang dihubungkan bersama menyerupai manik-manik pada tali, kemudian dilipat menjadi bentuk kompleks.
Ada 9 asam amino esensial yang harus Anda dapatkan melalui diet Anda, dan 12 yang tidak penting, yang sanggup diproduksi tubuh Anda dari molekul organik lainnya.
Kualitas sumber protein tergantung pada profil asam amino. Sumber kuliner terbaik dari protein mengandung semua asam amino esensial dalam rasio yang sesuai untuk manusia.
Dalam hal ini, protein hewani lebih baik daripada protein nabati. Mengingat bahwa jaringan otot binatang sangat menyerupai dengan manusia, ini masuk akal.
Rekomendasi dasar untuk asupan protein yaitu 0,36 gram protein per pon berat tubuh (0,8 gram per kg) setiap hari. Ini diterjemahkan menjadi 56 gram protein untuk 154 pound (70 kg) individu.
Asupan yang sedikit ini mungkin cukup untuk mencegah defisiensi protein . Namun, banyak ilmuwan percaya itu tidak cukup untuk mengoptimalkan komposisi kesehatan dan tubuh.
Orang yang aktif secara fisik atau mengangkat beban membutuhkan lebih banyak dari itu. Bukti juga menyampaikan bahwa individu yang lebih bau tanah sanggup mengambil manfaat dari asupan protein yang lebih tinggi.
RINGKASANProtein yaitu makronutrien penting. Meskipun asupan harian yang direkomendasikan mungkin cukup untuk mencegah kekurangan, beberapa ilmuwan percaya itu tidak cukup untuk mengoptimalkan kesehatan dan komposisi tubuh.
Protein Tidak Menyebabkan Osteoporosis
Beberapa orang percaya bahwa asupan protein tinggi sanggup berkontribusi pada osteoporosis.
Teorinya yaitu bahwa protein meningkatkan beban asam tubuh Anda, yang kemudian mengakibatkan tubuh mengeluarkan kalsium dari tulang untuk menetralkan asam.
Meskipun ada beberapa penelitian yang menyampaikan peningkatan ekskresi kalsium jangka pendek, imbas ini tidak bertahan dalam jangka panjang.
Bahkan, penelitian jangka panjang tidak mendukung gagasan ini. Dalam satu studi 9 minggu, mengganti karbohidrat dengan daging tidak mempengaruhi ekskresi kalsium dan meningkatkan beberapa hormon yang dikenal untuk meningkatkan kesehatan tulang, menyerupai IGF-1.
Sebuah ulasan yang diterbitkan pada 2017 menyimpulkan bahwa peningkatan asupan protein tidak merusak tulang. Jika ada, bukti menyampaikan asupan protein yang lebih tinggi meningkatkan kesehatan tulang.
Beberapa penelitian lain menyampaikan bahwa asupan protein yang lebih tinggi yaitu hal yang baik dikala tiba ke kesehatan tulang Anda.
Misalnya, ini sanggup meningkatkan kepadatan tulang dan menurunkan risiko patah tulang. Ini juga meningkatkan IGF-1 dan lean mass, keduanya dikenal untuk meningkatkan kesehatan tulang.
RINGKASANStudi jangka panjang menyampaikan bahwa asupan protein yang tinggi sanggup meningkatkan kesehatan tulang Anda. Itu tidak mengakibatkan osteoporosis.
Protein Intake and Kidney Damage
Ginjal yaitu organ luar biasa yang menyaring senyawa limbah, kelebihan nutrisi dan cairan dari pedoman darah, menghasilkan urin.
Beberapa orang menyampaikan bahwa ginjal Anda harus bekerja keras untuk membersihkan metabolit protein dari tubuh Anda, yang mengakibatkan peningkatan ketegangan pada ginjal.
Menambahkan lebih banyak protein untuk diet Anda sanggup meningkatkan sedikit beban kerja mereka, tetapi peningkatan ini sangat tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah pekerjaan yang sangat besar yang sudah dilakukan ginjal Anda.
Sekitar 20% dari darah yang dipompa jantung Anda melalui tubuh Anda pergi ke ginjal. Pada orang dewasa, ginjal sanggup menyaring sekitar 48 galon (180 liter) darah setiap hari.
Asupan protein tinggi sanggup mengakibatkan ancaman pada orang dengan penyakit ginjal yang didiagnosis, tetapi hal yang sama tidak berlaku untuk orang dengan ginjal yang sehat.
Dua faktor risiko utama untuk gagal ginjal yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes. Asupan protein yang lebih tinggi bermanfaat baik.
Kesimpulannya, tidak ada bukti bahwa asupan protein tinggi merusak fungsi ginjal pada orang yang tidak mempunyai penyakit ginjal.
Sebaliknya, ia mempunyai banyak manfaat kesehatan dan bahkan sanggup membantu Anda menurunkan berat badan.
RINGKASANAsupan protein tinggi telah terbukti mempercepat kerusakan ginjal pada orang yang mempunyai penyakit ginjal. Namun, diet protein tinggi tidak kuat jelek pada fungsi ginjal pada orang sehat.
Makan Banyak Protein Adalah Hal yang Baik
Ada banyak manfaat yang terkait dengan asupan protein tinggi.
- Massa otot: Jumlah protein yang cukup mempunyai imbas nyata pada massa otot dan sangat penting untuk mencegah hilangnya otot pada diet yang dibatasi kalori.
- Pengeluaran energi: Studi menyampaikan bahwa protein meningkatkan pengeluaran energi lebih banyak daripada macronutrien lainnya.
- Rasa kenyang: Protein menciptakan Anda kenyang lebih lama. Peningkatan asupan protein sanggup mengakibatkan asupan kalori yang berkurang dan penurunan berat badan.
- Turunkan risiko obesitas: Mengganti karbohidrat dan lemak dengan protein sanggup melindungi Anda terhadap obesitas.
Secara keseluruhan, asupan protein yang lebih tinggi bermanfaat bagi kesehatan Anda, terutama untuk menjaga massa otot dan menurunkan berat badan.
RINGKASANAda banyak manfaat untuk asupan protein tinggi, menyerupai penurunan berat badan, peningkatan massa ramping dan risiko obesitas yang lebih rendah.
Berapa Banyak Protein yang Terlalu Banyak?
Tubuh berada dalam keadaan konstan, terus menerus memecah dan membangun kembali jaringannya sendiri.
Dalam keadaan tertentu, kebutuhan Anda akan protein meningkat, contohnya dikala Anda sakit atau aktif secara fisik.
Namun, kalau Anda makan lebih banyak dari yang Anda butuhkan, kelebihan protein akan dipecah dan dipakai untuk energi atau disimpan sebagai lemak.
Meskipun sehat dan kondusif untuk makan makanan tinggi protein , makan sejumlah besar protein tidak alami dan sanggup mengakibatkan kerusakan. Secara historis, banyak populasi mendapat sebagian besar kalori mereka dari lemak atau karbohidrat, bukan protein.
Persis berapa banyak protein berbahaya tidak terang dan kemungkinan bervariasi di antara orang-orang.
Satu studi pada laki-laki yang sehat dan latihan kekuatan menyampaikan bahwa makan sekitar 1,4 gram per pon berat tubuh (3 gram per kg) setiap hari selama setahun tidak mempunyai imbas jelek pada kesehatan.
Bahkan makan 2 gram protein per pon berat tubuh (4,4 gram per kg) selama 2 bulan sepertinya tidak menjadikan imbas samping.
Namun perlu diingat bahwa orang yang aktif secara fisik, terutama atlet kekuatan atau binaragawan, membutuhkan lebih banyak protein daripada individu yang kurang aktif.
RINGKASANAsupan protein yang sangat tinggi tidak sehat. Tidak terang apa asupan protein tingkat menjadi berbahaya. Itu mungkin tergantung pada individu.
Garis bawah
Pada akhirnya, tidak ada bukti bahwa makan protein dalam jumlah yang cukup tinggi mengakibatkan ancaman pada orang yang sehat. Sebaliknya, banyak bukti yang menyampaikan manfaat.
Namun, kalau Anda mempunyai penyakit ginjal, Anda harus mengikuti saran dokter dan membatasi asupan protein Anda.
Tetapi bagi sebagian besar orang, tidak ada alasan untuk khawatir wacana jumlah persis gram protein dalam diet Anda.
Jika Anda mengikuti diet seimbang yang mengandung banyak daging, ikan, susu atau makanan nabati protein tinggi , asupan protein Anda harus dalam kisaran yang kondusif dan sehat.