Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sejarah Ilmu-Ilmu Al-Qur'an Pada Abad Pembukuan

Al Qur'an yaitu suatu kitab murni wahyu dari Allah swt, bukan dari hawa nafsu perkataan Nabi Muhammad saw. Didalam Al Qur'an memuat aturan-aturan kehidupan insan di dunia. Al Qur'an juga merupakan petunjuk bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Di dalam al Qur'an terdapat rahmat yang besar dan banyak pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al Qur'an merupakan petunjuk yang sanggup mengeluarkan insan dari kegelapan menuju jalan yang terang.

 yaitu suatu kitab murni wahyu dari Allah swt Sejarah Ilmu-Ilmu Al-Qur'an Pada Masa Pembukuan

Sebelum admin menawarkan artikel ihwal Sejarah Ilmu-Ilmu Al-Qur'an Pada Masa Pembukuan, penting juga anda mengetahui dahulu artikel yang admin berikan atau sudah diposting dengan judul Sejarah Ilmu-Ilmu Al-Qur'an Pada Masa Al Khulafaur Rasyidin, biar sanggup mengetahui runtutan dari sejarah al-Qur'an. Dan mari kita baca bahu-membahu dibawah ini ulasan mengenai sejarah dari al Alquran pada masa dibukukan atau disusun menjadi suatu buku atau kitab.

Jika kita melihat sejarah perkembangan ilmu ini, maka sanggup disimpulkan bahwa tokoh-tokoh yang menulis ilmu-ilmu al-Qur'an adalah:

1. Dari golongan sahabat, diantara yaitu Khulafaur Rasyidin, Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab, Abu Musa al Asy'ari, dan Abdullah Ibnu Zubair, dan lain sebagainya.

2. Dari golongan tabi'in, yaitu Atha' bin Yasar, Ikrimah, Zaid bin Aslam, dan lain lain

3. Dari golongan tabi'it tabi'in diantaranya yaitu Malik bin Anas.

Kemudian pada masa tabi'it tabi'in inilah para ulama berhasil merumuskan beberapa disiplin ilmu-ilmu keagamaan yang bersumber dari al-Qur'an, dan ilmu ilmu tersebut semakin berkembang pada masa masa selanjutnya, menyerupai Ilmu tafsir, ilmu asbabun nuzul, ilmu nasikin wal mansukh dan sebagainya.

Diantaranya tokoh-tokoh tafsir pada kala ke II hijriyah yaitu Syu'bah bin al Hajjaj, Sufyan ibnu Uyainah al Kufi, Waki' bin al Jarrah al Kufi. Penafsiran mereka merupakan koleksi pendapat para sahabat dan tabi'in. Sedangkan pada kala ketiga hijtiyah terdapat seorang tokoh tafsir yang mashur yaitu Ibnu Jarir At Thabari dengan tafsirnya "At Tabary". Penafsiran pada masa ini masih tergolong pada penafsiran bil Ma'tsur atau bil manqul.

Sedangkan ilmu-ilmu al-Qur'an yang tumbuh pada kala ke III hijriyah selain ilmu tafdir yatiu ilmu asbabun nuzul (ilmu ihwal alasannya turunnya ayat al-Qur'an), ilmu nasikh wal mansukh (ilmu ihwal ayat yang dihapus - aturan dan lafal, dan ilmu ma'nuzzila bi Makkata wama nuzzila bil madinati (ilmu ihwal ayat yang diturunkan di mekah dan madinah)

Diantara tokoh-tokoh yang menyusun ilmu al-Qur'an pada kala ini yaitu Ali Ibnul Madani, Abu Ubaid al Qasim Ibn Salam, Muhammad bin Ayyub ad Dhirris dan lainnya. Ilmu-ilmu al-Qur'an yang berkembang pada kala ke IV hijriyah yaitu ilmu gharibil al-Qur'an yaitu ilmu mengenai kata-kata yang sulit atau gila didalam al-Qur'an. Adapun ulama-ulama pada masa ini yaitu Abu Bakar as Sajistani, Muhammad bin 'Ali al Adfuwi, dan lain-lainnya.

Pada kala IV hijriyah inilah, ilmu al-Qur'an menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri sehabis Ali bin Ibrahim Al Huufi (430 H) meluncurkan karyanya yang berjudul "Al Burhan Fi Uluumil Quran". Disusul oleh Ibnul Jauzy (597 H) yaitu lewat karyanya "Funuunul Afnaan Fi Uyuuni 'Uluumul Quran". Salah satu pembahasan dalam kitab ini yaitu problem struktur al-Qur'an. Bahkan Juz atau pembagian al-Qur'an menjadi beberapa belahan dibahas lengkap pada buku tersebut.

Ilmu-ilmu al-Qur'an yang tumbuh pada kala V hijriyah ini antara lain: Ilmu Amtsalil Quran, diantaranya ulama yang mengarang kitab ihwal hal ini yaitu al Mawardi. Dan juga disusun lagi beberapa kitab ulumul Qiraah yang disusun oleh Abu 'Amr ad Dani dan Ali bin Ibrahim bin sa'id al Hufi.

Ilmu-ilmu al-Qur'an yang tumbuh pada kala ke VI dan ke VII hiriyah yaitu ilmu bada'ilil Alquran (ilmu ihwal sastra al-Qur'an), ilmu hujajil Qur'an yang dinamakan juga dengan jadalil Alquran (ilmu ihwal debat dalam al-Qur'an) dan ilmu aqsamil Qur'an (ilmu ihwal sumpah dalam al-Qur'an). Adapun ulama pada kala keenam diantaranya yaitu Abdul Qasim Abdur Rahman dan Ibnul Jauzi.

Sedangkan ulama pada kala ketujuh diantaranya yaitu Alamuddin as Syakhawi, Ibnu Abdis Salam, Abu Syamah Abdurrahman bin Ismail al Maqdisi dan lain-lain. Pada kala ini seorang ulama menyusun sebuah kitab yang lengkap ihwal 'Ulumul Qur'an, yaitu Badrudin Az Zarkasyi (794 H)

Pada penghujung kala ketujuh dan awal kala ke VIII, Al Bulquiny (824 H) mengarang sebuah kitab berjudul "Mawaqi'ul Uluum Min Mawaaqi'in Nujuum". Dan pada kala ini pula, sebuah kitab yang terkenal ihwal ilmu-ilmu al-Qur'an dikarang yaitu al Itqaan Fi Uluumil Alquran oleh Jalaludin As Suyuthy (911).

sumber: Ziyad Ul Haq

Sumber http://alquranpedomankita.blogspot.com/