Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Wasiat Nabi Nuh A.S Kepada Putranya


  Dari Ceramah Alhabib Munzir Almusawa
Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Al Imam Al Bukhari di dalam kitab Adab Al Mufrad, yang menukil hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana Rasulullah bersabda bahwa nabi Nuh berwasiat kepada putranya :
يَا إِبْنِيْ أُوْصِيْكَ بِكَلِمَتَيْنِ :”سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ وَلَاإِلهَ إِلَّا اللهُ
“ Wahai anakku, saya berwasiat kepadamu dengan dua kalimat : “ Subhanallah wabihamdihi, dan Laailaaha illallah”
Karena kalimat “Subhanallah wabihamdihi” adalah shalatnya seluruh makhluk Allah dan Allah memberi rizki kepada semua hamba-Nya dari kalimat “Subhanallah wabihamdih” kalimat itu mensucikan Allah, mengangungkan Allah, meluhurkan Allah, memuliakan Allah, sungguh Allah tidak butuh untuk dimuliakan, tidak butuh untuk disucikan, tidak butuh dipuji namun Allah menimbulkan terpuji orang yang memuji Allah, menciptakan tersucikan orang yang mensucikan Allah, menciptakan mulia orang yang memuliakan Allah. Oleh alasannya yakni itu orang yang banyak mensucikan dan memuji Allah maka Allah akan limpahkan rizki, dan semakin banyak yang berbuat demikian maka akan semakin Allah limpahkan rizki secara hissi dan ma’nawi, zhahir dan bathin di dunia dan akhirah.
Adapun kalimat yang kedua yaitu “Laailaaha illallah”, jika kalimat ini ditimbang dengan seluruh alam yang ada maka kalimat ini akan lebih berat, lantaran seluruh kalimat tidak ada kalau tidak ada Allah subhanahu wata’ala, maka berpadu seluruh kejadian, seluruh sifat dan pemikiran, seluruh ketentuan yang pernah terjadi atau yang akan terjadi kesemuanya tidak akan pernah terlepas dari rantai dan kekuatan kalimat“Laailaaha illallah”, maka inilah kalimat yang terkuat, kalimat yang terdahsyat, kalimat yang terluhur dan kalimat inilah yang telah disabdakan oleh nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam : “Barangsiapa yang mengucapkan “Laailaaha illallah” dari dasar hatinya atau dari dirinya, maka dialah orang yang paling beruntung yang mendapat syafaatku”.
Semoga Allah subhanahu wata’ala memulikan hari-hari kita dengan keluhuran, dengan cahaya dan kemuliaan Laailaaha illallah, dengan barakah Laailaaha illallah, dengan terbukanya pintu-pintu keluhuran dari kalimat Laailaaha illallah, dan mengalirnya air mata taubah dengan kemuliaan Laailaaha illallah, dan kerinduan kita kepada sang pemilik Laailaaha illallah, Allah subhanahu wata’ala. Semoga Allah membuka seluruh hati kita untuk rindu kepada Allah, rindu kepada Rasulullah, Ya Rahman Ya Rahim, alihkan seluruh sanubari kami untuk mengasihi nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan memuliakan nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang dengan hal itu mereka akan hingga kepada mahabbatullah …