Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kasus Pencemaran Nama Baik Wakil Bupati Mamberamo Tengah Dan Presiden Gidi Berakhir Tenang

Berfoto Bersama Pdt. Dorman Wandikbo,S.Th (kiri), Kapolda Papua, Irjen Pol Martunasi Sormin, (tengah) dan Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak,SE (kanan).  

JAYAPURA, – Kasus Pencemaran Nama Baik yang di unggah melalui media sosial  akun Facebook. Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) pada 31 Oktober 2018 kemudian dengan terlapor Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikbo,S.Th dan Pelapor Wakil Bupati Mamberamo tengah Yonas Kenelak,SE di selesaikan dengan hening secara kekeluargaan di Polda Papua, Senin 7 Januari 2019.

Penyelesaian secara kekeluargaan di lakukan di Mapolda Papua, usai saling memaafkan antara Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikbo dengan Wakil Bupati Mamberamo Tengah  Yonas Kenelak eksklusif mencabut laporannya dihadapan Kapolda Papua Irjen Pol Martunasi Sormin diruang kerjanya. Dilanjutkan dengan foto bersama sebagai tanda perdamaian.

Kapolda Papua Irjen Pol Martunasi Sormin mengatakan, sesuai dengan kewenangan yang di miliki Polisi Republik Indonesia bahwa Polda Papua lebih mengutamakan mediasi dalam setiap permasalahan. Khususnya menyangkut nama baik yang berkaitan dengan UU ITE.

“Jadi Proses itu sudah kami temui dan Bapak Pdt. Dorman dengan Wakil Bupati Mamberamo tengah Yonas Kenelak  telah bertemu dan menyatahkan bahwa Persoalan sudah selesai. Dan kedua pihak sudah berdamai saya rasa ini lebih bagus. selanjutnya  Wakil Bupati Mamberamo tengah akan mencabut pengaduannya di MaPolda Papua. Dan kami akan menunjukkan kepada Pdt. Dorman Wandikbo  dan Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak untuk menuntaskan dilema ini sesuai dengan kearifan lokal di Papua,” Ucap Kapolda Papua.  

Penyelesaian secara kekeluargaan dianggap penting untuk membuat Iklim yang aman bagi seluruh masyarakat yang ada di tanah Papua. Kapolda Papua juga mengucapkan terima kasih kepada Pdt. Dorman Wandikbo dan Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak akhinya masalahnya dapat final dengan aman dan damai. 

Kapolda menghimbau kepada seluruh masyarakat Papua jangan gampang percaya dengan info hoax, ’’Polda Papua tetap menangani masalah secara berkeadilan dan tidak memihak dan netral hari ini penyelesaian masalah lebih secara kekeluaragaan,’’  Ungkapnya. 

Selanjutnya Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak mengaku dirinya dengan Pdt. Dorman Wandikbo telah di pandu Kapolda Papua  sudah saling meminta maaf. Untuk itu masalah dirinya dan Pdt. Dorman sudah selesai. Karena hal-hal menyerupai ini tidak baik kalau dilanjutkan ke Proses Hukum.

“Sebab saya yaitu pemimpin Pemerintahan dan Pdt. Dorman yaitu Pemimpin Umat. Masing – masing punya kiprah yang telah Tuhan percayakan kepada kami untuk bertanggungjawab kepada umat yang sama, saya dipercayakan Negara untuk memimpin sebagai Wakil Bupati Kabupaten Mamberamo Tengah sedangkan Pdt. Dorman Wandikbo dipercayakan untuk melayani Umat,” tuturnya. 

Yonas mengaku kalau masalah ini dibiarkan berlarut – larut maka tidak menguntungkan bagi kedua pihak, sementara dirinya dengan Pdt. Dorman yaitu keluarga. Yonas mengakui tidak baik masalah ini terus berlanjut maka itu kami harus mencabut dilema ini sekarang, dan kembali dirinya dan Pdt. Dorman Wandikbo berdamai secara keluarga. 

“Setelah ini, diantara kami tetap menjalankan acara seagaimana biasanya. Saya menjalankan kiprah di Pemerintahan Kabupaten Mamberamo Tengah dan Presiden GIDI menjalankan tugasnya sebagai Hamba Tuhan,” jelasnya.   

Ditempat yang sama, Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikbo memberikan terima kasih kepada Kapolda Papua yang telah mediasi menuntaskan dilema ini. ia dengan Wakil Bupati Mamberamo Tengah Yonas Kenelak sudah saling memaafkan. hari ini juga Wakil Bupati Yonas Kenelak akan Mencabut dilema ini. Dorman mengaku melaksanakan penjelasan karena dipercayakan Gereja GIDI untuk menjaga tiga hal yang sakral yakni Pernikahan, Pembatisan dan Perjamuan Kudus. Maka tiga hal itu harus dijaga oleh pemimpin Gereja.

Dirinya meminta permohonan maaf kepada Ketua Klasis GKI Sentani Kabupaten Jayapura yang dicopot jabatannya tanggapan dari Pernikahan itu. “Untuk itu saya harus meminta maaf,” terangnya.

Pendeta Dorman menghimbau kepada masyarakat dari Gereja GIDI, GKI, BAPTIS, KATOLIK, dan KINGMI dan semua Gereja menyatakan bahwa masalah ini sudah final sehingga cita-cita saya kedepan tidak lagi terulang kembali oleh kader siapapun. 

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada ke 4 pengacaranya yang telah mengawal proses masalah ini hingga selesai. “Saya ucapkan terima kasih juga kepada seluruh Jemaat yang telah mendoakan dalam dilema ini,” pungkasnya.  

Pantauan awak media dilapangan, sejumlah warga masyarakat yang tergabung dari aneka macam Gereja – Gereja di Tanah Papua yakni Gereja GIDI, Katolik, Baptis, Kingmi dan GKI mendatanggi Polda Papua sebagai bentuk derma moril untuk mengawal masalah yang menimpa Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikbo,S.Th. (Sem/red)