Mengapa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Mempunyai Banyak Istri ?
Fakta bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam mempunyai banyak istri bukanlah sesuatu yang samar bagi seluruh umat insan apalagi kaum muslimin, bahkan dilarang bagi kaum muslimin yang mengaku beriman dan mengikutiNya untuk tidak mengetahui hal tersebut, kemudian hal yang sangat penting untuk diketahui kaum muslimin yaitu pesan tersirat nasihat dan alasan mengapa Allah Subhanahu wa ta’ala mewahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam mempersunting banyak Istri, bahkan melebihi melebihi 4 istri, padahal Allah melalui RosulNya sendiri yang melarang umatislam mempunyai lebih dari 4 istri.
Bagi kaum muslimin urgennya mengetahui pesan tersirat dan alasan mengapa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam mempunyai banyak istri dikarenakan dua hal, pertama menjawab dan melawan musuh musuh Islam yang mencoba mencidrai kemaksuman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, menuduh bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam menikah alasannya landasan nafsu belaka fanaudzubillahi min dzalik. Yang kedua semoga semakin memantapkan ke imanan kita kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bahwa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam melaksanakan segala sesuatu tidak pernah menurut nafsu namun menurut wahyu,sebagai mana Sabda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam:
لست من دد و لا الدد مني ولست من الباطل ولا الباطل مني
Yang artinya : saya bukanlah seseorang yang melaksanakan suatu hal yang sia sia, dan tidak ada perbuatan sia sia itu muncul dariku, dan saya bukanlah termasuk orang yang bathil, dan tiada kebatilan dariku.
Tuduhan ngawur ( syubhat ) mereka sanggup kita bantah dengan mengetahui banyak sekali hikmahdan dua fakta sejarah Nabi : yaitu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam berpoligami saat usia Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sudah tidak muda lagi, saat usia Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam51 tahun sepeninggal Sayyidatuna Khodijah rodiyallahu anha dan yang kedua semua wanita yang dinikahi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam merupakan janda kecuali Sayyidatuna Aisyah rodliyallahu anha.
Sedangkan pesan tersirat nasihat dari banyaknya istri Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam tak terhitung jumlahnya, oleh alasannya itu kami hanya menuturkan 4 pesan tersirat yang global :
1. Hikmah Ta’limiyyah (segi edukasi )
2. Hikmah Tasyriiyyah ( penetapan aturan )
3. Hikmah Ijtimaiyyah ( segi sosial )
4. Hikmah Siyasiyah ( segi politik )
source img :kabarmakkah.com
Mengapa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam mempunyai banyak istri ?
Hikmah yang pertama yaitu pesan tersirat dalam faktor edukasi, pesan tersirat ini menjadi pesan tersirat yang paling utama mengingat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam memang menjadi pengajar dan pembimbing umat insan baik laki laki maupun wanita dalam banyak sekali aspek kehidupan, namun walau bagaimanapun Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam merupakan seorang laki laki, sehingga para shohabiyyat ( sahabat sahabat wanita ) sering merasa canggung untuk menanyakan banyak sekali permasalahan, dan Nabi pun tidak sanggup leluasa dalam menjelaskan banyak sekali permasalahan agama yang di khususkan untuk kaum perempuan. Maka dalam hal ini istri istri Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam mengambil peranan yang sangat penting untuk membantu kiprah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam. hal ini sanggup kita lihat dalam hadits :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ امْرَأَةً مِنَ الأَنْصَارِ قَالَتْ لِلنَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - كَيْفَ أَغْتَسِلُ مِنَ الْمَحِيضِ قَالَ «خُذِى فِرْصَةً مُمَسَّكَةً، فَتَوَضَّئِى ثَلاَثاً». ثُمَّ إِنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - اسْتَحْيَا فَأَعْرَضَ بِوَجْهِهِ أَوْ قَالَ «تَوَضَّئِى بِهَا» فَأَخَذْتُهَا فَجَذَبْتُهَا فَأَخْبَرْتُهَا بِمَا يُرِيدُ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم
Dari Sayyidatina Aisyah rodliyallahu anha : sebenarnya seorang wanita bertanya kepada Nabi “ bagaimana cara mandi sehabis haid ? “ Nabi pun menjawab : ambillah kapas yang telah di beri minyak misik, maka bersihkanlah dengan itu “ sampai tiga kali ( alasannya wanita tersebut belum faham dan mengulangi pertanyaannya tiga kali ) | Nabi pun merasa aib ( untuk menjelaskannya ) dan memalingkan wajahNya, kemudian akupun menarik wanita itu dan menjelaskan apa yang dimaksud Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Yang kedua pesan tersirat tasyri’iyyah, pesan tersirat ini nampak terang saat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam diperintahkan mempersunting Sayyidatuna Zainab radliyallahu anha yang merupakan istri dari Sahabat Zaid bin Haritsahrodliyallahu anhu anak angkat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam untuk merobohkan budbahasa istiadat Arab yang memposisikan anak angkat sama menyerupai anak kandung. Adat ini telah mendarah daging dan seolah olah sudah menjadi agama bangsa Arab pada zaman itu, maka ijab kabul Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dengan Sayyidatuna Zainab radliyallahu anha menancapkan dengan kokoh bahwa syariat Islam tidak menyetujui budbahasa tersebut.
Hikmah ijtima’iyyah (faktor sosial ) sanggup kita lihat dalam ijab kabul Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dengan Sayyidatuna Saudah binti Zam’ahradliyallahu anha yang sudah berusia 66 tahun serta berstatus janda anak empat, ijab kabul dengan Sayyidatuna Ummu Salamahradliyallahu anhaseorang janda beranak dan ijab kabul Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dengan Sayyidatuna Zainab binti Khuzaimahradliyallahu anha untuk mengayomi mereka yang telah ditinggal wafat sang suami baik alasannya sakit maupun alasannya syahid.
Dan pesan tersirat ijtima’iyyah juga nampak dalam ijab kabul Nabi dengan Sayyidatuna Aisyah dan Sayyidatuna Hafsoh rodliyallahu anhumauntuk semakin mempererat korelasi Nabi terhadap kedua orang bau tanah mereka yang merupakan sahabat utama Nabi, serta ijab kabul tersebut menjadi anugrah dan kemulian yang sangat besar yang Nabi hadiahkan kepada kedua sahabat tersebut.
Yang ke empat pesan tersirat siyasiyyah ( aspek politik ), pesan tersirat ini sanggup kita kaji dari ijab kabul Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dengan Sayidatuna Juwairiyyah putri dari pemimpin Bani Mushtholiq. Sebelum memeluk Islam dan menjadi istri Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallamSayyidatuna Juwairiyyah yaitu salah satu tawanan perang kaum muslimin, ia pun ingin menebus dirinya dengan meminjam harta dari Nabi Muhammad, kemudian Nabi pun menerima perintah dari Allah untuk menikahinya dan mengakibatkan kebebasannya dari tawanan sebagai mahar, alasannya hal tersebut sahabat sahabat Nabi pun menebus para tawanan dari Bani mustholiq yang telah menjadi keluarga Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, akibatnya seluruh Bani Mushtoliq pun berbondong bondong masuk Islam sehabis merasa dimuliakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam para sahabatNya.
Itulah beberapa pesan tersirat diantara banyak sekali pesan tersirat RosulullahShollallahu alaihi wasallammemiliki banyak istri, semoga bermanfaat. Red
*Syahir Al Hindwan