Bai'at 'Aqabah Pertama
![]() |
Masjid Al Bai'at di Makkah |
Jumlah mereka kini 12 orang. Lima di antaranya yaitu cowok yang pernah bertemu dengan Nabi saw. Satu orang yang tidak hadir adaiah Jabir bin 'Abdullah bin Ri'ab.
Tujuh orang yang gres itu:
- Muadz bin al-Harits, bin 'Afra' dari Bani an-Najjar (suku Khazraj)
- Dzakwan bin 'Abdul Qais dari Bani Zuraiq (suku Khazraj)
- Ubadah bin ash-Shamit dari Bani Ghanam (suku Khazraj)
- Yazid bin Tsa'labah. sekutu Bani Ghanam (suku Khazraj)
- Al-Abbas bin Ubadah bin Nadllah dari suku Bani Salim (suku Khazraj)
- Abu al-Haytsam bin at-Tayhan darisuku Bani Abdul Asyhal (suku Aus)
- Uwaim bin Sa'idah dari Bani 'Amr bin Auf (suku Aus) (lbnu Hisyam).
- Janganlah menyekutukan Allah dengan sesuatu.
- Janganlah mencuri.
- Janganlah berzina.
- Janganlah membunuh belum dewasa kalian.
- Janganlah berbuat kebohongan.
- Janganlah menentangku dalam kebenaran.
"Dan siapa saja yang melanggar sesuatu dari itu kemudian Allah tutup aibnya, maka urusunnya tergantung kepada Allah. Jika Dia menghendaki. Dia mengazabnya dan bila Dia menghendaki, Dia akan memaafkannya," tambah Nabi saw.
Setelah Rasulullah saw selesai membacakan bai'at, 'Ubadah eksklusif berbai'at kepada Rasulullah saw." (Shahih Bukhari, Bab Ba'du Halawatil Iman, Bab Wufud al-Anshar).
Duta Islam Pertama di Yatsrib
Setelah bai'at dilaksanakan dan demam isu haji pun berlalu. Nabi saw mengutus bersama para pembai'at seorang duta pertamanya di Yatsrib yang bertugas mengembangkan Islam dan memperlihatkan pemahaman perihal agama. Rasulullah saw menentukan Mush'ab bin 'Umair al-'Abdary. Ia dikenal sebagai muqri' (ahli membaca al-qur'an dan bacaannya merdu).
Mush'ab tinggal di rumah As'ad bi Zurarah. As'ad yaitu suku Khazraj yang menyambung silaturahim terhadap saudara-saudara sepupunya dari suku Aus. Suatu hari, As'ad mengundang pemimpin suku Aus dan Khazraj, yaitu Usaid bin Khudair dan Sa'ad bin Mu'az untuk dipertemukan dengan Mush'ab. Dialog penuh persahabatan terjadi di antara mereka.
SIAPAKAH MUSH'AB BIN UMAIR?As'ad menyampaikan sesuatu kepada 'Usaid. "Perbesarlah keikhlasanmu, telah tiba kepadamu pcmimpin kaum."
Mush'ab bin 'Umair yaitu dewasa Quraisy terkemuka. Wajahnya tampan, akhlaknya baik, dan selalu tampil mewah. la selalu mengenakan pakaian terbaik yang tak dimiliki warga Makkah lainnya. Keistimewaan lainnya: ia cerdas. Suatu hari, Mush'ab mendengar gosip perihal Muhammad al-Amin yang mengaku dirinya sebagai nabi. Di antara gosip yang didengarnya ialah bahwa Rasulullah saw beserta pengikutnya biasa mengadakan pertemuan di rumah Arqam bin Abi al Arqam. la pun memutuskan untuk mendatangi kawasan itu. Baru saja Mush'ab duduk, lantunan ayat al-Qur'an terdengar hingga membuatnya tersentuh. Hampir saja Mush'ab berdiri dari duduknya, sebelum hasilnya Nabi saw mengulurkan tangannya. Mush'ab pun tanpa ragu memeluk Islam.Berita keislaman Mush'ab didengar oleh ibunya: Khunas binti Malik. Sang ibu yaitu perempuan yang disegani, bahkan ditakuti di Makkah. Tak ada yang ditakuti Mush'ab semenjak ia berislam, selain ibunya. Khunas mendengar anaknya memeluk Islam dari 'Usman bin Thalhah. Suatu hari, 'Usman melihat Mush'ab memasuki rumah Arqam secara sembunyi. Pada hari yang lain, dilihatnya pula ia shalat ibarat nabi Muhammad saw. Ketika sang ibu menanyakan kebenaran berita, Mush'ab tak membantahnya. la berdiri di hadapan ibu dan keluarganya serta para pembesar Makkah yang berkumpul di rumahnya. Dengan hati yang yakin, Mush'ab membaca ayat al-Qur'an.
Ibunda Mush'ab berusaha membungkam lisan anaknya dengan tamparan keras. Namun, belum hingga menerpa wajah anaknya, tangan sang ibu mendadak lemah tak bertenaga. Ibunda Mush'ab kemudian membawa putranya ke suatu kawasan terpencil di rumahnya. Mush'ab dikurung ia gres bebas sesudah berhasil mengelabui ibunya untuk bisa ikut hijrah ke Habasyah.
Mush'ab pernah berusaha mengajak ibunya untuk memeluk Islam, tetapi tak berhasil. Dengan berat hati, ia pun meninggalkan ibunya tercinta. Segala kemewahan dunia dilepas Mush'ab alasannya kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya. Setelah menjadi Muslim, pakaian yang dikenakan Mush'ab lama dan lusuh. la juga sering kelaparan. Kaum Muslim yang menyaksikan menangis alasannya tak bisa membayangkan penderitaan Mush'ab. Namun, Rasulullah saw menatap Mush'ab penuh arti, seraya berujar, "Dahulu saya lihat Mush'ab ini tak ada yang mengimbangi dalam memperoleh kesenangan dari orang tuanya, kemudian ditinggalkannya semua itu demi cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya."
Setelah mendengar pesan tersirat As'ad, 'Usaid terlibat perbincangan hangat dengan Mush'ab.
"Bagaimana caranya semoga saya masuk Islam?" lanya 'Usaid.
Engkau mandi lain menggunakan pakaianmu, kemudian membaca syahadat, dan sesudah itu melaksanakan shalat dua rakaat," jawab Mush'ab.
Usaid segera melaksanakan apa yang disarankan Mush'ab. Ia pun masuk Islam dikala itu juga. "Jika Sa'ad masuk Islam, seluruh suku Khazraj akan masuk Islam." kata 'Usaid. Ternyata hal itu benar terjadi. Tak ada seorang pun dari kaumnya yang tidak masuk Islam, kecuali al-Ashram yang gres masuk Islam ketika pecah Pcrang Uhud. Al-Ashram meninggal di tengah peperangan.
Mush'ab masih menginap di rumah As'ad bin Zurarah, mcngajak insan ke jalan Allah. Hasilnya: setiap rumah kaum Anshar tcrdapar minimal satu orang yang memeluk Islam. Hanya rumah Bani Umayyah bin Zaid, Khathmah dan Wa'il yang masih dihuni kaum kafir. Itu alasannya di dalamnya ada seorang penyair yang amat ditaati berjulukan Qais bin al-Aslat. Ia selalu menghalang-halangi penghuni rumah untuk memeluk Islam. Barulah pada PerangKhandaq tahun kelima hijriah, mereka masuk Islam.
Sebelum memasuki demam isu haji kedua, Mush'ab bin 'Umair kembali ke Makkah dengan membawa beberapa laporan pada Rasulullah saw. Dia menceritakan kepada Nabi saw perihal kabilah-kabilah di Yatsrib, sifat-sifat, karakter-karakter yang baik dan tersimpannya sumber kekuatan dan mental baja di dalam diri mereka. (Ibnu Hisyam, Zadul Ma'ad).
Nabi saw dan Mush'ab bin 'Umair juga setuju untuk membawa para penduduk Yatsrib yang telah masuk Islam ke Makkah dikala demam isu haji. Kesepakatan itu dicapai alasannya Rasulullah saw ingin memanfaatkan momentum demam isu haji sebagai kesempatan emas dan menjadikannya sebagai titik tolak dari bangkitnya kekuatan mkaum Muslim. Pada demam isu haji tersebut, seluruh orang Arab akan berkumpul di negeri Makkah. Saat itulah Rasulullah saw akan memperlihatkan pada orang-orang Arab, terutama kaum Quraisy Makkah, bahwa pengikut Islam telah bertambah dan tiba dari luar Makkah, yaitu Yatsrib.
HIKMAH BAI'AT AQABAH PERTAMA
Setelah Perang Bu'ats, kedua belah pihak menghadiri Perjanjian Aqabah I terdiri atas dua orang wakil dari Aus dan enam orang dari Khazraj. Perjanjian Aqabah I yaitu kemajuan yang signifikan dalam dunia Islam. Dalam sekejap, mereka bisa melupakan perseteruan internal yang telah mendarah-daging. Aus dan Khazraj telah menyadari kesalahan dan berjanji hendak memperbaikinya. Mereka mengajak yang lainnya untuk memeluk Islam dan melupakan perseteruan.
Perjanjian Aqabah I yaitu sukses dakwah Rasulullah saw yang sangat besar dan upayanya yang besar lengan berkuasa dalam memobilisasi kekuatan Islam di Yatsrib. Ia menjadi fondasi yang kukuh bagi tatanan baru. Kesungguhan dan pengorbanan tersebut berjalan selama dua tahun.