Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Doa Yang dilarang diucapkan

Bagi seorang Muslim, ketika seseorang sedang mengalami sakit, beberapa pantangan atau larangan untuk mengajukan permohonan dalam doanya akan hal-hal sebagai berikut, yaitu:

Meminta keburukan.

Pada dasarnya Islam itu baik, mengajarkan kebaikan, dan bertujuan baik, sehingga tidak diperkenankan meminta suatu keburukan. Apalagi Allah SWT adalah Zat Yang Maha Baik, tentu tidak akan memperkenankan hal-hal yang mendatangkan kemudaratan atau hal- hal buruk. Manakala hamba Allah memanjatkan doa, para malaikat Allah turut menjadi pendengar. Jika mereka mendengar doa-doa yang indah, bagus, berisi kebaikan, mereka akan mengamini/menyetujuinya.

Hal ini disebutkan dalam hadits berikut ini:

Janganlah kalian mendoakan diri kalian, kecuali sesuatu kebaikan. Sesungguhnya malaikat itu akan mengamini apa yang kalian ucapkan. (HR. Muslim)

Meminta kepada selain Allah SWT.

Memohon hal apa pun kepada selain Allah SWT jelas sangat dilarang. Perbuatan itu termasuk perbuatan syirik/musyrik, salah satu dosa besar yang menjamin pelakunya kekal di neraka. Allah SWT tegas sekali mengecam perbuatan syirik. Bahkan di dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyuruh umat manusia untuk mencari bumi yang lain apabila sampai meminta sesuatu kepada selain diri-Nya.


Mengharapkan bertemu musuh.

Berdoa dengan mengharapkan bertemu musuh juga dilarang dalam Islam. Sebab hal ini menunjukkan sikap anti perdamaian. Padahal agama menganjurlcan agar setiap orang menyambung silaturahmi di antara sesamanya.

Hadits Rasulullah SAW, yang artinya:

Wahai manusia, janganlah engkau berharap bertemu dengan musuh, dan mintalah keselamatan kepada Allah. Jika kamu bertemu mereka (para musuh) maka bersabarlah, dan ketahuilah bahwa surga itu berada di bawah naungan pedang. (HR. Muslim)

Baca Juga tentang Kesabaran

Memohon kematian.

Kematian itu pasti akan dialami oleh semua mahkluk yang bernyawa. Kematian merupakan hak mutlak Allah SWT untuk menetapkan kapan waktunya. Tentulah, tidak selayaknya manusia mengatur Allah SWT untuk menentukan kapan datangnya kematian sesuai dengan keinginan manusia. Makanya, berdoa meminta kematian sangat dilarang. Hal tersebut hanya akan mengindikasikan bahwa manusia tidak bersyukur dengan kehidupan yang diberikan kepadanya, dan tidak kuat dengan ujian yang harus dilaluinya. Apa pun yang terjadi dalam hidup seorang hamba, dia hanya berhak mengusulkan yang baik saja, dan keputusannya tetap berada di tangan Allah SWT.

Hadis Rasulullah SAW:

Janganlah salah seorang dari kalian berangan-angan untuk mati karena bahaya yang menimpanya. Jika harus berangan-angan, hendaklah ia mengatakan, ‘Ya Allah hidupkanlah aku apabila kehidupan ini baik bagiku, dan matikanlah aku apabila kematian itu baik bagiku. (HR. Bukhari dan Muslim)


Berdoa namun terus bermaksiat.

Sangat tidak logis apabila kita meminta kepada Allah SWT, namun menyakiti/mengkhianati/tidak mengikuti aturan yang ditetapkan-Nya. Melakukan maksiat merupakan salah satu pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan-Nya. Apabila kita ingin berdoa, maka sudah seharusnya kita juga menjauhi larangan-Nya (maksiat). Selama kemaksiatan masih dilakukan, jangan banyak berharap bahwa doa kita akan diperkenankan-Nya.

Berlebihan dalam berdoa.

Apa pun yang bersifat berlebih-lebihan tidak disukai oleh Allah SWT, termasuk dalam hal berdoa. Firman Allah SWT:

ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ تَضَرُّعٗا وَخُفۡيَةًۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ ٥٥

Artinya: Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf, 7: 55)

قُلۡ مَن يُنَجِّيكُم مِّن ظُلُمَٰتِ ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ تَدۡعُونَهُۥ تَضَرُّعٗا وَخُفۡيَةٗ لَّئِنۡ أَنجَىٰنَا مِنۡ هَٰذِهِۦ لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلشَّٰكِرِينَ ٦٣

Artinya: Katakanlah: ‘Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan: ‘Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur’.” (QS. Al-An’am, 6: 63)

Baca juga Pengertian syukur dan macamnya

Sumber https://islamiwiki.blogspot.com/