Ternyata Ada Pesan Tersirat Dari Ibadah Shalat Kaum Muslim
Ada beberapa klarifikasi mengenai ibadah Shalat, yakni dari Ibnu Abbas ra berkata, “Mendirikan sholat ialah mengerjakan seluruh fardhu-fardhunya.” Menurut Adh-Dhahak, Ibnu Abbas ra pernah berkata, “Mendirikan sholat ialah menyempurnakan rukuk, sujud, bacaan, khusyuk, dan menghadapi sholat dengan penuh kesempurnaan.”
Image by. Dailymoslem |
Sayyid Rasyid Ridha berkata, “Mendirikan sholat ialah melaksanakannya dengan sebaik-baiknya, dengan cara yang paling sempurna, yakni dengan pengagungan dan pemuliaan terhadap Allah Swt dan menunaikannya dengan khusyuk sebab Allah Ta’ala.” Dari Abdul Aziz al-Khuli berkata,
“Mendirikan sholat ialah melaksanakannya dengan sebaik-baiknya disertai khusuk; memikirkan segala maknanya dan mengenangkan Allah, serta melaksanakannya sebab Allah Ta’ala.”
Dari sejumlah pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa mendirikan sholat artinya ialah memelihara waktu-waktunya, menyempurnakan wudhunya, dan melaksanakannya sesempurna mungkin. Mendirikan sholat bisa juga dikatakan sebagai perjuangan mewujudkan ruh dan hakikat sholat dalam rupanya yang sempurna, semoga bisa mencapai nasihat dan diam-diam yang dikandung olehnya. Dengan demikian, bila ada salah satu darinya yang tidak sempurna, maka hasil yang dimaksud dari sholat tersebut tidak akan diperoleh.
Manusia yang mendirikan shalah ialah termasuk kategori orang-orang yang beriman (QS.23 Al- Mukminun = Orang-orang yang beriman) yang bangun diatas sajadahnya (QS.32 As Sajdah = sujud), bangun di atas nilai-nilai kesujudan dan kepatuhan kepada Tuhan-Nya sebagaimana ditetapkan di dalam al-Qur'an. Manusia yang mendirikan shalat harus bisa mengakibatkan dirinya sebagai "perhiasan" (30+13=43 sedangkan QS.43 = Az Zukhruf, yang berarti perhiasan). Menjadi orang yang disukai oleh masyarakatnya, orang yang bisa memberi nilai-nilai keteladanan di dalam kehidupan pada insan yang mendirikan shalat dengan baik dan benar, tidak membatasi atau melihat shalat hanya sebatas ritual saja, tentunya tidak akan melanggar hukum Allah SWT didalam al-Qur'an pada kehidupan sehari-hari. Tidak akan melaksanakan pekerjaan maksiat, pekerjaan keji dan mungkar yang akan merugikan dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya sebagaimana dikatakan pada QS.29 Al Ankabut ayat 45, sebagai berikut:
Itulah mereka orang-orang yang bergotong-royong mendirikan shalat baik dan benar, baik shalat secara ritual maupun mewujudkan esan shalat itu didalam kehidupan yang nyata. Pesan yang mengingat Allah SWT dan pesan untuk selalu mengingat semua petunjuknya didalam al-Qur'an semoga insan sanggup selamat selaa hidup di dunia dan di akherat kelak, dimana pesan menyerupai itu secara singkat sanggup dilihat pada halaman 3 yang memuat QS.2 al- Baqarah ayat 1 hingga ayat 4. Merekalah orang-orang yang berjasa menegakkan tiang-tiang agama ini dengan kokoh di dalam lingkungan dimana ia berada, sebagai serpihan terpenting dari syiar agama itu sendiri.
Kalau angka 43 sebagai hasil dari penjumlahan angka 30 yang berasal dari halaman 2 dengan angka 13 yang berasal dari halaman 3 ini dirujuk kepada jumlah ayat dari suatu surat, maka kita akan bertemu dengan surat ke 13, yaitu Surat Ar Ra'du yang memiliki 43 ayat.
Ar Ra'du artinya Petir atau Guruh. Petir atau Guruh dengan suaranya yang menggelegar pekak telinga, menciptakan kaget bahkan takut orang yang melihat dan mendengarnya. Demikian juga dengan halaman-halaman awal al-Qur'an, ia akan memberi kejutan, akan menciptakan kaget orang yang melihat dan menyaksikannya. Mereka akan kaget dan terkejut sebab tidak menyangka, bahwa angka-angka yang ada pada halaman-halaman awal itu sendiri. Bagi orang yang beriman keterkejutan dan ketakutan melihat betapa mencengangkannya pesan-pesan al-Qur'an, walau hanya berupa angka-angka, tentunya hal itu akan menambah keimanan kepada Sang Pencipta. Dan bagi mereka lari semakin jauh dari himbauan dan panggilan-Nya ke jalan yang benar.
Pada awal sebuah surat, kecuali surat At Taubah (lihat gambar dibawah) yang mengatakan halaman awal surat At Taubah yang tidak mencantunkan basmallah. Mengenai basmallah itu sendiri masih terdapat perdebatan pendapat, terutama pada posisinya yang berada diawal surat al-Fatihah. Khusus pada surat al-Fatihah ini, perdebatan menjadi, "Apakah ia menjadi serpihan dari surat, sebagai ayat ke 1, ataukah bukan?".
Berdasarkan hadist Qudsi dan beberapa alasan tertentu, tampaknya sanggup dipahami jikalau basmallah bukanlah serpihan dari surat al-Fatihah. Dimana secara lengkap kalimat basmallah terdapat pada sebuah ayat dari sebuah surat yaitu QS.27 An Naml ayat 30 yang secara lengkap tertulis:
Sumber http://alquranpedomankita.blogspot.com/
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu kitab (al-Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) ialah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah) yang lain. Dan Allah mengetahui apa yang kau kerjakan" (QS.29 : 45)
Itulah mereka orang-orang yang bergotong-royong mendirikan shalat baik dan benar, baik shalat secara ritual maupun mewujudkan esan shalat itu didalam kehidupan yang nyata. Pesan yang mengingat Allah SWT dan pesan untuk selalu mengingat semua petunjuknya didalam al-Qur'an semoga insan sanggup selamat selaa hidup di dunia dan di akherat kelak, dimana pesan menyerupai itu secara singkat sanggup dilihat pada halaman 3 yang memuat QS.2 al- Baqarah ayat 1 hingga ayat 4. Merekalah orang-orang yang berjasa menegakkan tiang-tiang agama ini dengan kokoh di dalam lingkungan dimana ia berada, sebagai serpihan terpenting dari syiar agama itu sendiri.
Kalau angka 43 sebagai hasil dari penjumlahan angka 30 yang berasal dari halaman 2 dengan angka 13 yang berasal dari halaman 3 ini dirujuk kepada jumlah ayat dari suatu surat, maka kita akan bertemu dengan surat ke 13, yaitu Surat Ar Ra'du yang memiliki 43 ayat.
Ar Ra'du artinya Petir atau Guruh. Petir atau Guruh dengan suaranya yang menggelegar pekak telinga, menciptakan kaget bahkan takut orang yang melihat dan mendengarnya. Demikian juga dengan halaman-halaman awal al-Qur'an, ia akan memberi kejutan, akan menciptakan kaget orang yang melihat dan menyaksikannya. Mereka akan kaget dan terkejut sebab tidak menyangka, bahwa angka-angka yang ada pada halaman-halaman awal itu sendiri. Bagi orang yang beriman keterkejutan dan ketakutan melihat betapa mencengangkannya pesan-pesan al-Qur'an, walau hanya berupa angka-angka, tentunya hal itu akan menambah keimanan kepada Sang Pencipta. Dan bagi mereka lari semakin jauh dari himbauan dan panggilan-Nya ke jalan yang benar.
Pada awal sebuah surat, kecuali surat At Taubah (lihat gambar dibawah) yang mengatakan halaman awal surat At Taubah yang tidak mencantunkan basmallah. Mengenai basmallah itu sendiri masih terdapat perdebatan pendapat, terutama pada posisinya yang berada diawal surat al-Fatihah. Khusus pada surat al-Fatihah ini, perdebatan menjadi, "Apakah ia menjadi serpihan dari surat, sebagai ayat ke 1, ataukah bukan?".
Berdasarkan hadist Qudsi dan beberapa alasan tertentu, tampaknya sanggup dipahami jikalau basmallah bukanlah serpihan dari surat al-Fatihah. Dimana secara lengkap kalimat basmallah terdapat pada sebuah ayat dari sebuah surat yaitu QS.27 An Naml ayat 30 yang secara lengkap tertulis:
"Sesungguhnya surat itu dari sulaiman, dan sesungguhnya (isi)-nya; "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang."
Demikian artikel mengenai perihal Ternyata Ada Pesan Yang Tersirat Dari Ibadah Shalat Kaum Muslim admin sampaikan, semoga sanggup memberi manfaat yang positif. Terima kasih