Menjadi Orang yang Doanya Mustajab
Selain waktu-waktu yang mustajab atau makbul, ada juga jenis-jenis orang yang doanya dijamin akan terkabulkan atau dikabulkan oleh Allah SWT, meskipun dia berdoa bukan pada waktu-waktu mustajab. Setiap ratapan doa orang-orang tersebut akan didengar dan terkabulkan atau dikabulkan oleh Allah SWT, dan seluruh permohonannya akan dipenuhi oleh Allah SWT tanpa terkecuali. Allah SWT sangat ridha dan sangat memperhatikan mereka, bahkan mengistimewakan mereka.
Jenis atau golongan orang-orang yang istimewa sehingga doanya terkabulkan itu adalah orang-orang yang pengorbanan dan pengabdiannya kepada Allah SWT sangat hebat tiada tara, akhlaknya mulia, dan ketabahannya dalam menapaki kebenaran di jalan Allah SWT sudah sangat teruji.
Mereka adalah kedua orang tua yang mengasuh, mendidik, dan menafkahi anak-anaknya, yang merupakan amanah Allah SWT, menuju ke jalan yang benar dengan penuh kasih sayang. Allah SWT akan mengabulkan semua permintaan dan permohonan orang tua yang sedemikian, jika permohonan tersebut memang yang terbaik buat mereka.
Selain orang tua, para musafir yang tengah bepergian untuk tujuan baik dan mulia, dan doa orang-orang yang berakhlak mulia di mana prioritas hidupnya adalah untuk berjihad di jalan Allah SWT, dengan kata lain mereka hanya melakukan segala perbuatan demi Allah SWT, juga termasuk golongan yang doanya tidak ditolak Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan isi dalil hadits yang mengatakan: Tiga doa mustajab, yaitu: doa orang teraniaya, doa para musafir, dan doa orang tua bagi anaknya. (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Juga hadits lainnya yang mengatakan : Tiga macam doa yang akan dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa kedua orang tua, dan doa seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik).” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Golongan orang spesial lainnya yang doanya tidak akan ditolak oleh Allah SWT adalah mereka yang disebut dalam hadis-hadis berikut ini:
:Tiga kelompok yang tidak akan ditolak doanya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka; pemimpin yang adil; dan doa orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman, ‘Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)
Begitu pula, doa orang-orang yang suka menolong orang lain yang tengah berada dalam kesempitan, serta doa seorang muslim yang mendoakan teman-temannya, maka doa mereka tidak akan ditolak Allah SWT.
Sebagaimana dalil hadits Nabi SAW: Orang muslim yang mendoakan temannya secara diam-diam, akan disambut malaikat dengan berkata: ‘Semoga untukmu juga. (HR. Muslim)
Juga hadits lain: “Doa seorang muslim untuk saudaranya secara diam-diam adalah doa yang mustajab.” (HR. Muslim)
Selanjutnya doa yang juga tidak ditolak oleh Allah SWT adalah doa dari anak kecil. Anak kecil sering diabaikan karena dianggap belum akil balig. Padahal doanya sangat dekat dengan ‘pendengaran’ Allah SWT.
Anak-anak belum jatuh ke lembah dosa, sementara orang dewasa justru sebaliknya. Lagi pula, orang dewasa sudah memiliki skenario hidup yang telah diatur oleh Allah SWT berdasarkan usaha yang bersangkutan.
Hadits yang menegaskan bahwa doa anak kecil memberi manfaat besar, terutama bagi orang tuanya, adalah:
“Jika anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amal perbuatannya kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariah, ilmu yang terus dimanfaatkan, dan anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya." (HR. Muttafaq ‘alaih)
Dengan demikian, anak kecil bukanlah sekadar penghibur hati atau penyangga hidup di dunia, tapi dapat juga menjadi aset masa depan orang tuanya di akhirat kelak. Mereka perlu dididik sejak kecil agar dapat memahami doa dan membiasakan diri berdoa. Insya Allah, kelak mereka akan menjadi anak yang mengabdi pada orang tua, agama, dan negaranya, serta menjadi anak yang selalu memandang hidup dengan optimis dan tidak mudah jatuh ke lembah dosa manakala berhadapan dengan berbagai persoalan hidup. Anak yang sukses mengikuti tuntunan agama, menunjukkan bahwa kedua orang tuanya telah berhasil merawat amanah Allah SWT.
Sudahkah kita termasuk golongan orang yang dijamin doa-doanya oleh Allah SWT? Jika belum, kita harus berusaha. Jangan sampai doa-doa kita menjadi suatu kesia-siaan belaka.
Sumber https://islamiwiki.blogspot.com/
Jenis atau golongan orang-orang yang istimewa sehingga doanya terkabulkan itu adalah orang-orang yang pengorbanan dan pengabdiannya kepada Allah SWT sangat hebat tiada tara, akhlaknya mulia, dan ketabahannya dalam menapaki kebenaran di jalan Allah SWT sudah sangat teruji.
Mereka adalah kedua orang tua yang mengasuh, mendidik, dan menafkahi anak-anaknya, yang merupakan amanah Allah SWT, menuju ke jalan yang benar dengan penuh kasih sayang. Allah SWT akan mengabulkan semua permintaan dan permohonan orang tua yang sedemikian, jika permohonan tersebut memang yang terbaik buat mereka.
Selain orang tua, para musafir yang tengah bepergian untuk tujuan baik dan mulia, dan doa orang-orang yang berakhlak mulia di mana prioritas hidupnya adalah untuk berjihad di jalan Allah SWT, dengan kata lain mereka hanya melakukan segala perbuatan demi Allah SWT, juga termasuk golongan yang doanya tidak ditolak Allah SWT.
Hal ini sesuai dengan isi dalil hadits yang mengatakan: Tiga doa mustajab, yaitu: doa orang teraniaya, doa para musafir, dan doa orang tua bagi anaknya. (HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi)
Juga hadits lainnya yang mengatakan : Tiga macam doa yang akan dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang dizalimi, doa kedua orang tua, dan doa seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik).” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Golongan orang spesial lainnya yang doanya tidak akan ditolak oleh Allah SWT adalah mereka yang disebut dalam hadis-hadis berikut ini:
:Tiga kelompok yang tidak akan ditolak doanya: Orang yang berpuasa sampai ia berbuka; pemimpin yang adil; dan doa orang yang teraniaya. Allah menyibak awan dan membuka pintu-pintu langit seraya berfirman, ‘Demi kemulian-Ku dan keagungan-Ku, pasti Aku tolong kamu, walau setelah beberapa waktu.(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi)
Begitu pula, doa orang-orang yang suka menolong orang lain yang tengah berada dalam kesempitan, serta doa seorang muslim yang mendoakan teman-temannya, maka doa mereka tidak akan ditolak Allah SWT.
Sebagaimana dalil hadits Nabi SAW: Orang muslim yang mendoakan temannya secara diam-diam, akan disambut malaikat dengan berkata: ‘Semoga untukmu juga. (HR. Muslim)
Juga hadits lain: “Doa seorang muslim untuk saudaranya secara diam-diam adalah doa yang mustajab.” (HR. Muslim)
Selanjutnya doa yang juga tidak ditolak oleh Allah SWT adalah doa dari anak kecil. Anak kecil sering diabaikan karena dianggap belum akil balig. Padahal doanya sangat dekat dengan ‘pendengaran’ Allah SWT.
Anak-anak belum jatuh ke lembah dosa, sementara orang dewasa justru sebaliknya. Lagi pula, orang dewasa sudah memiliki skenario hidup yang telah diatur oleh Allah SWT berdasarkan usaha yang bersangkutan.
Hadits yang menegaskan bahwa doa anak kecil memberi manfaat besar, terutama bagi orang tuanya, adalah:
“Jika anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amal perbuatannya kecuali tiga hal, yaitu: sedekah jariah, ilmu yang terus dimanfaatkan, dan anak sholeh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya." (HR. Muttafaq ‘alaih)
Dengan demikian, anak kecil bukanlah sekadar penghibur hati atau penyangga hidup di dunia, tapi dapat juga menjadi aset masa depan orang tuanya di akhirat kelak. Mereka perlu dididik sejak kecil agar dapat memahami doa dan membiasakan diri berdoa. Insya Allah, kelak mereka akan menjadi anak yang mengabdi pada orang tua, agama, dan negaranya, serta menjadi anak yang selalu memandang hidup dengan optimis dan tidak mudah jatuh ke lembah dosa manakala berhadapan dengan berbagai persoalan hidup. Anak yang sukses mengikuti tuntunan agama, menunjukkan bahwa kedua orang tuanya telah berhasil merawat amanah Allah SWT.
Sudahkah kita termasuk golongan orang yang dijamin doa-doanya oleh Allah SWT? Jika belum, kita harus berusaha. Jangan sampai doa-doa kita menjadi suatu kesia-siaan belaka.