Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Air Dari Tangan Rasulullah Saw

  Dari Ceramah Alhabib Munzir bin Fuad Almusawa

Segala puji milik Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Luhur, Yang Maha memuliakan kita untuk hadir dalam perkumpulan yang luhur ini, Yang Maha Bercahaya di atas segala yang bercahaya, Maha Menciptakan cahaya kebahagiaan, cahaya keluhuran, cahaya kesejahteraan, cahaya kebahagiaan di dunia dan akhirat, hingga jelas benderang jalan yang ditempuh oleh para hamba-hambaNya, jalan kebenaran dan keluhuran yang diterangi dengan matahari keridhaan Ilahi, sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliaulah matahari kemuliaan Allah, matahari cinta dan kasih sayang Allah, matahari keindahan Allah, matahari pengampunan Allah, yang mana kalau seseorang mengenal dan mengikuti tuntunan beliau, sampailah ia pada pengampunan dan keridhaan Allah, keindahan dan kasih sayang Allah sehingga didapatilah kebahagiaan di dunia dan darul abadi serta jauh dari kemurkaan Allah subhanahu wata’ala sebab ia akan meninggalkan hal-hal atau perbuatan yang hina di sisi Allah subhanahu wata’ala.
Sampailah kita pada hadits luhur akan mu’jizat sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yang telah disampaikan oleh sayyidina Anas bin Malik RA, dimana suatu hari ketika telah masuk waktu shalat Asar dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersama para sahabat berada dalam perjalanan. 

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَحَانَتْ صَلَاةُ الْعَصْر،ِ فَالْتَمَسَ النَّاسُ الْوَضُوءَ، فَلَمْ يَجِدُوهُ، فَأُتِيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِوَضُوءٍ، فَوَضَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فِي ذَلِكَ الْإِنَاءِ يَدَهُ، وَأَمَرَ النَّاسَ أَنْ يَتَوَضَّئُوا مِنْهُ، قَالَ، فَرَأَيْتُ الْمَاءَ يَنْبُعُ، مِنْ تَحْتِ أَصَابِعِهِ، حَتَّى تَوَضَّئُوا مِنْ عِنْدِ آخِرِهِمْ
(صحيح البخاري)

“Dari Anas bin Malik Ra, kulihat Rasulullah SAW, dan sudah saatnya shalat ashar, maka orang orang mencari air, untuk wudhu namun tak menemukannya, maka dibawakan kepada Rasul saw baskom wadah daerah air berwudhu, maka Rasul saw menaruh tangan dia SAW dan memerintahkan orang orang berwudhu dari wadah air itu, maka kulihat air mengalir deras bagai mata air dari bawah jari jari dia saw, hingga orang orang berwudhu hinggga kesemuanya selesai” 
(Shahih Bukhari)
Dalam 2 riwayat yang lain yang terdapat di Shahihul Bukhari disebutkan bahwa kejadian itu terjadi di wilayah Hudaibiyah, maka ketika itu para sahabat mencari air untuk berwudhu namun tidak mereka dapatkan, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminta baskom air dan menaruhkan tangan dia shallallahu ‘alaihi wasallam ke dalam baskom air itu sehingga mengalirlah air dari bawah jari-jari dia shallallahu ‘alaihi wasallam dengan derasnya, lalu para sahabat berwudhu’ dengan air itu. Disebutkan dalam riwayat yang lain dalam Shahihul Bukhari bahwa ketika dalam perjalanan itu (Dalam perjanjian Hudaibiyyah) mereka berjumlah 1500 orang dan mereka semua memakai air itu untuk minum dan berwudhu, dan dikatakan oleh periwayat hadits bahwa meskipun jumlah orang di ketika itu yaitu 100.000 pastilah air tesebut tetap mencukupi mereka sebab air itu terus mengalir dari jari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Dalam hadits ini tersimpan makna bahwa ketika ummat dalam kesulitan dan kesusahan maka sang nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak akan hanya membisu dan membiarkan mereka. Para pecinta sayyidina Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam juga akan dicintai oleh dia shallallahu ’alaihi wasallam, dengan diberi syafaat oleh dia shallallahu ‘alaihi wasallam di dunia dan di darul abadi .


kata kunci
Muzizat Nabi Muhammad SAW
Muzizat Rasulullah SAW